Demo Berujung Rusuh, Presiden Chile Tetapkan Darurat Nasional
Aksi unjuk rasa warga Chile menentang kenaikan harga tiket transportasi umum berujung kerusuhan. Presiden Sebastian Pinera pun menetapkan status darurat nasional dan memberikan kewenangan kepada militer untuk turun tangan mengendalikan situasi.
“Saya menyatakan status darurat nasional dan menunjuk Mayjen Javier Iturriaga del Campo untuk menjadi kepala pertahanan nasional sesuai dengan undang-undang darurat nasional,” kata Pinera, seperti dilansir AFP, Minggu (20/10).
Demonstrasi berujung kerusuhan dimulai sejak Jumat lalu. Demonstran terlibat bentrok dengan anggota polisi di sejumlah tempat di Ibu Kota Santiago.
Pemerintah memutuskan menghentikan sistem kereta bawah tanah setelah sejumlah stasiun dirusak demonstran. Sedangkan 16 bus kota dan sejumlah halte hangus dibakar massa.
“Fungsi utama dari status darurat nasional ini sangat sederhana. Yakni memastikan ketertiban umum dan kedamaian bagi penduduk Santiago,” ujar Pinera.
Status itu berlaku selama 15 hari. Sepanjang itu penduduk dilarang bepergian jauh dan berkumpul di ruang publik.
Iturriaga menyatakan akan menerjunkan pasukan untuk patroli, tetapi menyatakan belum akan menerapkan jam malam sampai saat ini.
Sejumlah penduduk Santiago memukul perkakas dapur sebagai bentuk dukungan terhadap demonstran.
Gejolak di Chile dipicu kenaikan tarif transportasi umum khusus pada jam sibuk sebesar US$1,17 (sekitar Rp16 ribu). Padahal pada Januari lalu ongkos transportasi umum setempat juga sudah dinaikkan.
Pemerintah beralasan mengambil kebijakan itu karena kenaikan harga bahan bakar minyak dan nilai tukar Peso yang melemah.
Masyarakat Chile juga mengkritik pemerintah karena lambatnya pertumbuhan ekonomi, dan mendesak pemerintah supaya mengubah undang-undang tenaga kerja, perpajakan, serta jaminan pensiun.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]