Setelah Tertekan Akibat The Fed, Harga Emas Rebound
Setelah terkoreksi cukup dalam pada perdagangan Kamis (2/5/2019) kemarin, pergerakan harga emas dunia masih cenderung terbatas pada hari Jumat (3/5/2019).
Pada pukul 08:20 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) menguat tipis 0,06% menjadi US$ 1.272,8/troy ounce, setelah amblas 0,95% kemarin.
Adapun harga emas di pasar spot naik terbatas 0,08% ke posisi US$ 1.271,47/troy ounce setelah terkoreksi 0,46% kemarin.
Potensi rebound teknikal memang biasanya meningkat setelah harga jatuh cukup dalam. Hal ini yang kemungkinan terjadi pada harga emas hari ini. Pasalnya, sentimen yang ada masih membebani harga emas.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed kemarin mengumumkan hasil rapat bulanan dengan nada-nada yang agaknya lebih agresif dari biasanya.
Meskipun keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di 2,25%-2,5% sudah diprediksi. Namun pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell membuat pasar agak terkejut.
“Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar.
“Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang,” tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
Pernyataan tersebut meruntuhkan ekspektasi pelaku pasar akan kemungkinan The Fed untuk menurunkan suku bunga. Bila suku bunga The Fed tak turun, artinya dolar AS masih akan mempertahankan keperkasaannya. Investor pun cenderung melarikan asetnya pada instrumen-instrumen berbasis dolar.
Alhasil nilai Dollar Index (DXY) yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia menguat hingga 0,15% kemarin.
Saat dolar perkasa, daya tarik emas di mata para investor akan berkurang. Sebab emas di pasar global ditransaksikan dengan dolar. Harga emas pun menjadi relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : MerahPutih
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]