Simon McMenemey Tetapkan Syarat untuk Pemain Muda di Timnas
Pelatih tim nasional Indonesia, Simon McMenemy, mengatakan, pemain muda bisa menjadi bagian dari skuat asuhannya dengan syarat harus memiliki kualitas yang bagus. “Ketika saya menurunkan seorang pemain, itu bukan karena dia muda atau tidak, tetapi saya melihat dia bermain dengan bagus,” ujar Simon di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Pria asal Skotlandia itu melanjutkan, dirinya tidak dapat begitu saja memberikan kesempatan kepada pemain muda di timnas. Simon menegaskan akan mempertimbangkan matang-matang ketika memutuskan untuk memanggil dan menurunkan pemain muda.
Selain karena Indonesia memiliki timnas kelompok umur yang sudah memiliki programnya sendiri, para pemain belia juga perlu menyatukan visi dengan pesepak bola-pesepak bola senior yang lebih berpengalaman.
“Jadi semuanya harus dikoordinasikan dengan baik. Saya akan memutuskan kapan memakai jasa pemain muda, kapan tidak,” tutur Simon. Pertimbangan serupa juga diterapkan Simon McMenemy untuk pemain yang berpeluang dinaturalisasi.
Menurut pria berusia 41 tahun itu, setiap pemain baik itu naturalisasi atau tidak, harus menghasilkan keseimbangan di tim. Simon McMenemy sendiri merupakan pelatih yang sudah berkiprah di Indonesia sejak tahun 2011. Dia pernah melatih Mitra Kukar, Pelita Bandung Raya dan Bhayangkara FC.
Selama berkarier di Indonesia, Simon McMenemy memiliki catatan yang cukup bagus, khususnya ketika melatih Bhayangkara FC. Dia membuat Bhayangkara FC yang sebelumnya tidak dianggap sebagai kekuatan berbahaya di liga, menjadi salah satu klub yang disegani di Indonesia.
Simon berhasil mempersembahkan gelar juara Liga 1 Indonesia tahun 2017. Lalu pada musim 2018, dia mengantarkan timnya merebut posisi ketiga Liga 1 dan berpeluang tampil di turnamen Asia.
Ketika itu di Bhayangkara, Simon mampu memadukan bakat-bakat muda dan senior. Nama-nama belia seperti Nurhidayat Haji Haris (19 tahun), I Putu Gede (23 tahun), Sani Rizki (20 tahun) dapat bekerja sama dengan apik dengan pemain senior layaknya Vladimir Vujovic (36 tahun) dan Herman Dzumafo (38 tahun).
Sumber : kompas.co
Gambar : Kompas Bola
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]