Tyson Fury Bikin Keputusan Mengejutkan Terkait Rematch vs Wilder
Tyson Fury membuat keputusan yang mengejutkan terkait tarung ulang dengan Deontay Wilder. Petinju kelahiran Manchester, Inggris, 12 Agustus 1988, itu ingin bertarung di depan penggemarnya dulu di Inggris sebelum bertemu Wilder.
Pembicaraan tentang pementasan tanding ulang di Las Vegas musim panas ini terus berlanjut. Namun, Fury menginginkan duel vs Wilder digelar kemudian, setelah dia tampil di depan para penggemarnya.
“Mudah-mudahan saya bisa kembali bertarung dengan Deontay Wilder di Amerika atau Inggris; saya tidak peduli di mana itu,” katanya kepada BT Sport.
“Jika di Australia atau Antartika itu tidak akan menjadi masalah bagi saya; di mana pun pertarungan, kami siap pergi.”
“Tapi, sebelum itu saya ingin pertarungan di bulan April, mungkin di Manchester atau di tempat lain di Inggris, dan kemudian saya melawan Wilder lagi,” imbunya.
“Tapi jika bukan pertarungan kandang maka hanya Wilder, dan jika bukan Wilder maka hanya pertarungan kandang.”
“Apakah itu terjadi atau tidak, itu tergantung pada mereka. Jika mereka menginginkan pertarungan, mereka menginginkannya; jika tidak, tidak ada masalah bagi saya.”
“Mereka harus menebus diri mereka sendiri, bukan saya. Saya sudah melakukan semua yang seharusnya saya lakukan. Saya tidak perlu menebus diri sendiri atau kesempatan kedua untuk kemenangan.”
“Saya juara kelas berat linier dunia, saya tidak butuh gelar alfabet. Mudah-mudahan ada banyak malam menarik yang tersisa dalam diri saya, saya masih muda di 30 tahun. Saya hanya berharap semua orang melakukan hal yang benar dan bertarung satu sama lain karena jika tidak, tidak ada gunanya terlibat dalam divisi kelas berat.”
Fury telah berlatih di Marbella, Sapanyol, setelah cuti sebulan setelah duel sengit kelas berat melawan Wilder di Staples Center, Los Angeles, Sabtu (1/12/2018) malam waktu lokal atau Minggu (2/11/2018) WIB.
“Saya akan memasuki tahun 2019, dengan lebih sehat, segar, dan beristirahat. Saya belum pernah melakukan ini sebelumnya.”
“Ini adalah wilayah baru bagi saya, saya akhirnya berbelok ke sudut. Butuh waktu 30 tahun untuk sampai ke titik di mana saya tidak perlu keluar dan minum berton-ton bir atau makan banyak sampah; Saya benar-benar bahagia hanya ikuti pelatihan.”
Sumber : sindonews.com
Gambar : The National
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]