AS-Jepang-Inggris-Uni Eropa Bahas Perdagangan Baru
Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengumumkan negosiasi perjanjian perdagangan terpisah dengan Inggris, Uni Eropa, dan Jepang. Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari upaya Pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menyeimbangkan perdagangan global.
Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan Pemerintah AS memberi tahu Kongres tentang niatan untuk merundingkan tiga perjanjian perdagangan secara terpisah. Pemerintah AS berharap bisa mendapat kata sepakat melalui negosiasi dengan Uni Eropa, Inggris, dan Jepang.
“Kami berkomitmen untuk mengakhiri negosiasi ini dengan hasil yang tepat waktu dan substantif untuk pekerja Amerika, petani, peternak, dan pebisnis,” kata Lighthizer, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu, 17 Oktober 2018.
Langkah ini mengikuti renegosiasi Pemerintahan Trump dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dengan Kanada dan Meksiko. Termasuk dorongan untuk memperbaiki apa yang Trump pertahankan, adalah gambaran perdagangan yang tidak seimbang.
Dalam pemberitahuan kepada Kongres tentang Jepang dan Uni Eropa, Lighthizer mengutip ketidakseimbangan perdagangan AS yang kronis dan mengatakan bahwa para eksportir AS telah lama terkendala hambatan tarif dan non-tarif di Jepang dan Eropa.
“Tujuannya adalah mencapai perdagangan lebih adil, dan lebih seimbang dengan mitra dagang AS,” tuturnya.
Lighthizer mengatakan AS akan mencari perjanjian perdagangan dengan Inggris segera setelah keluar dari Uni Eropa pada 2019. Surat kepada Kongres mengatakan Washington akan berusaha untuk mengatasi hambatan tarif dan non-tarif dan mencapai perdagangan bebas, adil dan timbal balik dengan Inggris.
Adapun Trump telah keras dengan mitra dagang AS, menggunakan tarif sebagai ancaman untuk meningkatkan ekspor AS dan mengekang defisit jangka panjang dalam perdagangan barang, meskipun ada peringatan dari banyak anggota parlemen AS dan Dana Moneter Internasional.
Sumber : medcom.id
Gambar : harnas.co
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]