Produsen Minyak Dunia Bertemu di Aljazair, Bahas Tren Kenaikan Harga di Pasar Global
Arab Saudi dan produsen minyak utama lainnya telah melakukan pertemuan untuk membahas solusi dalam menekan kenaikan harga minyak. Perwakilan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen non-OPEC seperti Rusia, berkumpul di Aljazair pada hari Minggu kemarin. Harga minyak global tetap tinggi karena sikap Amerika Serikat (AS) yang mendesak negara-negara lain untuk melakukan penundaan impor minyak mentah dari Iran pada November 2017.
Hal itu dilakukan sebagai bagian dari sanksi ekonomi AS terhadap negara yang dipimpin oleh Presiden Hassan Rouhani itu. Dikutip dari laman NHK World, Senin (24/9/2018), salah satu negara yang terkena dampaknya adalah Jepang. Harga bensin di Jepang saat ini telah mencapai level tertingginya dalam 3 tahun 9 bulan. Sementara itu, Arab Saudi yang memimpin pertemuan tersebut ingin menjaga kenaikan harga minyak melalui cara meningkatkan produksi minyak mentah.
Seperti yang disampaikan Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih.
Ia menjelaskan bahwa negaranya memiliki kapasitas yang cukup untuk meningkatkan produksi dan beberapa negara lainnya juga dapat memasok lebih banyak. Pernyataan tersebut ia sampaikan menjelang pertemuan dengan para negara produsen minyak utama lainnya.
Dalam kasus ini, Iran sebagai produsen minyak sekaligus rival utama Arab Saudi khawatir apa yang dilakukan negara-negara lain dengan mengkompensasi potongan penjualan minyaknya, bisa menyebabkan hilangnya pangsa pasar.
Perwakilan Iran untuk OPEC, Hossein Kazempour Ardebili pun menyampaikan kekhawatirannya. Ia mengatakan bahwa sanksi yang diberikan AS untuk Iran merupakan hal yang salah. Bahkan Hossein menegaskan, tidak ada satupun negara yang harus tunduk kepada ancaman AS.
Sumber Berita : tribunnews.com
Sumber foto : Tribunnews.com
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]