BMKG: Akhir Oktober, 10 Persen Wilayah Indonesia Diprediksi Masuk Musim Hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi 10 persen wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan pada akhir Oktober 2023.
Berdasarkan laman resmi BMKG, curah hujan pada Dasarian II Oktober 2023 umumnya berada pada kriteria rendah dan menengah (0-150 mm/dasarian).
Adapun wilayah yang sedang mengalami musim hujan, meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, Bengkulu, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian kecil Papua bagian utara.
Prakirawan BMKG Hasalika Nurjanah mengatakan, sejumlah kota besar di Indonesia berpeluang diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada hari ini.
Diawali dari Sumatera, hujan dengan intensitas ringan terjadi di Banda Aceh, Medan, dan Pekanbaru. Hujan di Tanjungpinang berintensitas sedang dan Padang berpotensi terjadi hujan lebat.
“Wilayah Jambi dan Bengkulu berpeluang diguyur hujan dengan intensitas ringan. Waspadai hujan disertai dengan kilat maupun petir di Palembang,” katanya. Dilansir dari Antara.
Cuaca di Pulau Jawa
Cuaca di Pulau Jawa pada umumnya masih berawan hingga berawan tebal, kecuali Serang yang diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan.
Bali dan Nusa Tenggara umumnya cerah berawan, sedangkan sebagian besar Kalimantan diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Untuk Maluku dan Papua diprakirakan berawan, kecuali di Ternate, Manokwari, Jayapura yang berpeluang diguyur hujan berintensitas sedang.
Kepala BMKG: Insya Allah Mulai Turun Hujan di Bulan November
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa puncak El Nino masih akan bertahan hingga akhir Oktober. Menurut dia, transisi dari kemarau ke musim hujan akan terjadi pada bulan November.
Sehingga, dia menargetkan hujan sudah mulai turun pada bulan November. Dwikorita menyampaikan El Nino diprediksi moderat hingga akhir tahun, melemah di Februari-Maret, dan berakhir di bulan Maret.
“Namun, alhamdulillah karena adanya angin monsun dari arah Asia sudah masuk ini mulai November, jadi kita akan insyaallah mulai turun hujan di bulan November,” jelas Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Dengan kondisi ini, dia berharap kemarau kering yang terjadi di Indonesia dapat berakhir. Dwikorita menyebut kemarau kering di beberapa daerah akan berakhir pada sebelum November, namun ada yang lebih lama lagi.
“Artinya pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan sehingga diharapkan kemarau kering itu insyaallah berakhir secara bertahap, ada yang sebelum November tapi sebagian besar mulai November, ada yang lebih mundur lagi,” katanya.
Imbau Masyarakat Tak Lakukan Aktivitas yang Memicu Kebakaran
Dia pun meminta masyarakat tak melakukan aktivitas yang dapat memicu nyala api sepanjang bulan Oktober. Sebab, akan sangat sulit melakukan pemadaman apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan di kondisi kering seperti saat ini.
“Masyarakat dimohon selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tidak dibakar pun bisa terbakar,” tutur dia.
“Jadi jangan mencoba-coba untuk dengan sengaja atau tidak sengaja untuk mengakibatkan nyala api karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan,” sambung Dwikorita.
Sumber : liputan6.com
Gambar : iNews.Id