Karhutla Gunung Lawu Meluas hingga 1.100 Hektare
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Ngawi dan Magetan, Jawa Timur, sejak Jumat (29/9) kian meluas ke Karangayar, Jawa Tengah.
Data terbaru BPBD Jatim mencatat total area yang terdampak karhutla di Gunung Lawu mencapai 1.100 hektare.
“Untuk saat ini karhutla di Gunung Lawu sudah meluas hingga 1.100 hektare,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto dikonfirmasi, Selasa (3/10).
Sebab luasan kebakaran mulai memasuki wilayah Karanganyar, BPBD Jatim pun bakal berkoordinasi dengan BPBD Jateng untuk melakukan pemadaman bersama.
Gatot mengatakan upaya pemadaman karhutla Gunung Lawu juga bakal dilakukan melalui udara menggunakan metode water bombing.
Sejumlah persiapan untuk water bombing pun mulai dilakukan Selasa ini. Mulai dari survei lokasi pendaratan helikopter, lokasi pengambilan air di Telaga Sarangan hingga menentukan titik lokasi karhutla yang jadi target pemadaman.
“Sehingga pada saat heli nanti beroperasi bisa lebih efektif,” ucap Gatot.
Sejak karhutla mulai melanda Gunung Lawu, tim gabungan juga sudah melakukan pemadaman. Salah satunya menerjunkan tim pemadam jalur darat.
“Namun untuk sekarang ini, tim jalur darat difokuskan untuk membuat petak ilalar atau sekat yang terbuat dari bebatuan untuk mencegah kebakaran merambat. Agar kebakaran tidak melebar kemana-mana nantinya,” ujarnya.
Sementara itu Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono menyatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk membongkar penyebab kebakaran di Gunung Lawu.
“Penyebab kebakaran masih proses lidik, dan dilakukan pendalaman lebih lanjut oleh Satreskrim. Dan saat ini diterapkan siaga tanggap darurat oleh Bupati Ngawi melibatkan BPBD Jatim,” ujar Argo dalam keterangannya.
Ratusan hektare karhutla d Sulsel, petugas kekurangan armada
Di tempat lain, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawesi Selatan mencatat seluas 284,45 hektar luas lahan dan hutan di provinsi hangus terbakar sepanjang musim kemarau pada September ini. Namun, petugas pemadam juga kewalahan dalam saat berjibaku dengan api, lantaran kekurangan armadanya.
“Iya luas yang terbakar saat ini sekitar 284,45 hektar,” kata Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi Nur, Senin (2/10).
Karhutla yang terjadi di wilayah Sulsel, kata Hasbi, tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
“Empat yang terbesar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang luasnya terbakar adalah di Walanae (Soppeng, Wajo), Bialo (Bantaeng, Bulukumba), Kelara (Jeneponto Takalar), Jeneberang (Gowa),” ungkapnya
Sementara itu, Kepala Bidang Linmas dan Damkar Satpol PP Sulsel, Pahlevi menuturkan sepanjang musim kemarau ini sebanyak 539 laporan kejadian kebakaran lahan dan hutan di Sulsel.
“Iya ada 539 kejadian. Ini rekapan laporan dari beberapa kabupaten dan kota di Sulsel,” kata Pahlevi kepada CNNIndonesia.com.
Pahlevi menuturkan bahwa dalam proses pemadaman kebakaran petugas banyak menghadapi kendala seperti kekurangan armada pemadam kebakaran.
“Ada beberapa (kendala) karena jarak dan jangkauan. Kemudian karena minimnya armada, karena ada armada yang digunakan untuk distribusi air bersih yang disampaikan rekan-rekan kabupaten kota seperti itu,” ungkapnya.
Meski demikian, kata Pahlevi pihaknya akan berupaya untuk mencarikan jalan keluar atas kendala kekurangan armada damkar di daerah-daerah tersebut.
“Ada beberapa, tapi kami coba fasilitas ke pusat juga,” ujarnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas.com