Harga Minyak Dunia Anjlok Imbas Penurunan Cadangan Minyak dan Peringkat Utang AS
Harga minyak dunia anjlok pada Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang mengalami penurunan.
Seperti dilansir Investing.com, Kamis, 3 Agustus 2023, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2023 turun USD1,88 atau sekitar 2,3 persen menjadi USD79,49 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober 2023 merosot USD1,71 atau sekitar 2,0 persen menjadi USD83,20 per barel di London ICE Futures Exchange.
Laporan yang dirilis Energy Information Administration (EIA) pada Rabu, 1 Agustus 2023, menunjukkan cadangan minyak AS turun sebesar 17 juta barel pekan lalu. Ini menjadi penurunan tertajam sejak 1982, seiring meningkatnya aktivitas kilang minyak dan tingginya ekspor.
Meski demikian, harga minyak dunia tetap turun akibat aksi jual para investor usai agensi pemeringkat Fitch memangkas peringkat kredit Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+ dan Negeri Paman Sam diperkirakan akan mengalami kemerosotan fiskal dalam tiga tahun ke depan.
Input kilang minyak mentah AS 16,5 juta barel
Di sisi lain, mengutip Xinhua, input kilang minyak mentah AS mencapai rata-rata 16,5 juta barel per hari selama sepekan lalu. Jumlah ini lebih banyak 40 ribu barel per hari dari rata-rata minggu sebelumnya.
Pasokan ini ditopang oleh kilang-kilang yang beroperasi 92,7 persen dari kapasitas operasi mereka minggu lalu. Baik produksi bensin maupun bahan bakar sulingan naik minggu lalu, masing-masing mencapai rata-rata 9,8 juta barel per hari dan 4,9 juta barel per hari.
Persediaan minyak mentah komersial AS, tidak termasuk yang ada di cadangan minyak strategis, turun 17 juta barel dari minggu sebelumnya menjadi 439,8 juta barel, sekitar satu persen di bawah rata-rata lima tahun untuk tahun ini.
Total persediaan bensin motor naik 1,5 juta barel dari minggu sebelumnya dan sekitar 6,0 persen di bawah rata-rata lima tahun untuk tahun ini. Sedangkan persediaan bensin jadi meningkat sementara persediaan komponen campuran menurun minggu lalu.
Untuk persediaan bahan bakar sulingan turun 0,8 juta barel pekan lalu, sekitar 15 persen di bawah rata-rata lima tahun untuk tahun ini. Sementara persediaan propana/propilena naik 2,9 juta barel, sekitar 24 persen di atas rata-rata lima tahun untuk tahun ini. Total persediaan minyak bumi komersial turun 10,4 juta barel pekan lalu.
Total produk-produk yang dipasok selama periode empat minggu terakhir mencapai rata-rata 20,2 juta barel per hari, naik 1,4 persen dari periode yang sama tahun lalu. Selama empat minggu terakhir, produk bensin motor yang dipasok mencapai rata-rata 8,8 juta barel per hari, naik 3,0 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Produk bahan bakar distilasi yang dipasok mencapai rata-rata 3,5 juta barel per hari selama empat minggu terakhir, turun 3,5 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sumber : Medcom.id
Gambar : Liputan6.com