Harga Emas Dunia Kian Mentereng, Tembus USD2.000
Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menjadi bertengger di atas level psikologis USD2.000, tertinggi sejak Mei dan mencatat rekor kenaikan bulanan terbesar dalam empat bulan. Ini ditopang harapan kenaikan suku bunga bank sentral dan dolar AS yang lebih lemah.
Dikutip Investing.com, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange terangkat USD9,30 atau 0,5 persen menjadi menetap di USD2.009,20 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD2.010,90 serta meningkat 2,1 persen untuk Juli merupakan kenaikan bulanan tertinggi sejak Maret.
Dolar AS yang lebih lemah membantu meningkatkan harga emas karena para pedagang bertaruh pelonggaran inflasi di AS dapat menahan Federal Reserve untuk mendorong suku bunga lebih tinggi lagi.
Bank sentral AS pekan lalu menaikkan target suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen. Investor berharap bank sentral utama lainnya, seperti Bank Sentral Eropa, juga menaikkan suku bunga untuk bulan ini.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingan, turun 0,8 persen pada Juli, meskipun telah naik 0,2 persen menjadi 101,83.
Analis di platform perdagangan daring OANDA Edward Moya mengatakan, harga emas sedang mencoba menembus bullish karena meningkatnya optimisme bank-bank sentral utama mendekati akhir dari siklus pengetatan mereka.
“Bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) mungkin selesai minggu ini dan Bank Sentral Inggris (BoE) mungkin selesai setelah beberapa minggu lagi,” tulisnya.
RBA akan mengumumkan keputusan suku bunga berikutnya pada Selasa, 1 Agustus, dan pembuat kebijakan diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,35 persen, level tertinggi dalam lebih dari satu dekade.
Sebaliknya, beberapa pelaku pasar memperkirakan RBA akan mempertahankan suku bunga di 4,1 persen untuk pertemuan kedua berturut-turut setelah inflasi triwulanan mereda lebih dari yang diperkirakan pada triwulan kedua dan penjualan ritel turun secara mengejutkan.
Kemudian di minggu ini, BoE tampaknya akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin menjadi 5,25 persen, menyusul kenaikan 50 basis poin yang mengejutkan pada Juni karena bank sentral di seluruh dunia terus bergulat dengan kenaikan inflasi.
“Reli emas bisa berlanjut jika prospek pertumbuhan memburuk. Jika Wall Street mulai menurunkan suku bunga secara agresif pada kuartal pertama 2024, emas dapat dengan mudah menemukan rumah di atas level USD2.000,” terang Moya.
Adapun logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman September terangkat 48 sen atau hampir 2,0 persen menjadi berakhir pada USD24,97 per ons dan melonjak hampir 8,5 persen untuk Juli.
Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober melonjak USD14,90 atau 1,6 persen menjadi menetap di USD958,60 per ons dan membukukan kenaikan bulanan hampir 5,0 persen.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id