BI Prediksi The Fed Naikkan Suku Bunga 2 Kali Lagi Hingga Akhir Tahun
Bank Indonesia (BI) memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali lagi sampai akhir tahun ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kemungkinan kenaikan dilakukan sekali di bulan ini sebesar 25 basis poin (bps), lalu pada September sebesar 25 bps juga.
“Fed fund rate akan berapa, baseline kami Juli ini naik 25 bps, September juga naik 25 bps. Sehingga fed fund rate akan jadi 5,75 persen,” kata Perry dalam konferensi pers, Selasa (25/7).
Setelah kenaikan pada September mendatang, Perry menilai The Fed akan berhenti sementara. Namun, bukan berarti akan menurunkan suku bunga, melainkan menahan sampai melihat kondisi perekonomian di 2024. Sebab, suku bunga The Fed dipastikan akan tetap tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
“Namun setelah September kemungkinan enggak akan naik lagi, nanti kita update lagi. Ini prediksi baseline berdasarkan info sampai saat ini, bulan depan nanti kami sampaikan lagi,” jelas Perry.
Menurut Perry, kondisi itulah yang membuat BI memutuskan suku bunga berdasarkan perkiraan inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, bukan lagi karena kebijakan The Fed.
“Inflasinya kan rendah pertumbuhan ekonomi juga cukup baik sehingga ya sudah 5,75 persen (BI7DRR) itu pas konsisten,” imbuhnya.
Meski begitu, Perry menegaskan bukan berarti BI tidak mencermati perkembangan kebijakan AS, tapi lebih memilih fokus mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi tetap stabil.
Apalagi bila nanti The Fed betul-betul menaikkan suku bunga, maka Indonesia harus memastikan perekonomiannya kuat.
“Berdasarkan itu kita tata dampaknya ke Indonesia, terutama kepada aliran portfolio asing yang keluar masuk, sehingga enggak perlu pakai jamu suku bunga cukup kami stabilisasi nilai tukar rupiah supaya kita jual SBN jangka pendek itu taktik atau strategi kepada global,” pungkas Perry.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Ekonomi & Bisnis