Rupiah Loyo ke Rp15.024 di Tengah Stabil Data Inflasi
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.024 per dolar AS pada Rabu (5/7) pagi. Mata uang Garuda melemah 29,5 poin atau minus 0,2 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia kompak bergerak di zona merah. Tercatat dolar Singapura melemah 0,1 persen, yuan China minus 0,18 persen, rupee India minus 0,08 persen, dan baht Thailand minus 0,12 persen.
Lalu, peso Filipina melemah 0,31 persen, yen Jepang minus 0,1 persen, won Korea Selatan minus 0,24 persen, dan dolar Hong minus 0,02 persen.
Senada, mata uang utama negara maju juga kompak melemah. Dolar Kanada melemah 0,05 persen, franc Swiss minus 0,02 persen, euro Eropa minus 0,02 persen, dolar Australia minus 0,13 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,06 persen.
Meski demikian, Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah bisa menguat terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, penguatan rupiah ditopang oleh kinerja ekonomi RI yang cukup kuat.
“Rupiah mungkin masih bisa menguat hari ini terhadap dolar AS dengan dukungan dari data ekonomi dalam negeri yang bagus seperti data inflasi yang stabil dan data aktivitas manufaktur yang menunjukkan pertumbuhan,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ariston pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.950 sampai Rp15 ribu per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara Surabaya