Dolar AS Ambruk saat The Fed Hentikan Kenaikan Suku Bunga
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) terpantau melemah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Pelemahan terjadi karena Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya pada 5,00-5,25 persen pada akhir pertemuan Juni, sejalan dengan ekspektasi.
Mengutip Xinhua, Kamis, 15 Juni 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,07 persen menjadi 103,2667 pada akhir perdagangan, setelah mencapai posisi terendah empat minggu di awal sesi. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0836 dari USD1,0790 pada sesi sebelumnya.
Pound Inggris naik jadi USD1,2668 dari USD1,2602 pada sesi sebelumnya. Dolar AS dibeli 139,6670 yen Jepang, lebih rendah dari 140,2840 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8992 franc Swiss dari 0,9059 franc Swiss, dan naik jadi 1,3313 dolar Kanada dari 1,3311 dolar Kanada. Dolar AS naik jadi 10,7148 Krona Swedia dari 10,7138 Krona Swedia.
“Mempertahankan kisaran target stabil pada pertemuan ini memungkinkan komite untuk menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter,” kata Komite Pasar Terbuka Federal dalam sebuah pernyataan.
The Fed juga memproyeksikan ekonomi tumbuh satu persen tahun ini, lebih tinggi dari perkiraan 0,4 persen pada Maret. Perkiraan pertumbuhan PDB untuk 2024 diturunkan sebesar 0,1 poin persentase menjadi 1,1 persen. Ketua Fed Powell mengatakan, hampir semua pembuat kebijakan berharap akan tepat untuk menaikkan suku bunga lebih jauh pada akhir tahun.
Prakiraan baru yang dirilis bersamaan dengan keputusan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat Fed memperkirakan suku bunga dana federal naik menjadi 5,6 persen, menunjukkan dua kenaikan lagi di cakrawala pada Desember.
Setelah pengumuman keputusan tersebut, dolar AS tiba-tiba melonjak, memulihkan sebagian besar kerugian yang dialaminya sebelum keputusan tersebut dirilis.
“Perlambatan inflasi AS pada Mei menjadi empat persen telah memberi Federal Reserve keyakinan untuk menghentikan kenaikan suku bunga pada kisaran 5-5,25 persen setelah 10 kali kenaikan suku bunga berturut-turut sejak Maret tahun lalu,” pungkas Kepala Strategi Global dan Layanan Perdagangan ADSS Srijan Katyal.
Sumber : medcom.id
Gambar : Kumparan