Kembangkan Ekosistem Film, Sinema Keliling Tayang di Surabaya
Program Sinema Keliling berkolaborasi dengan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya untuk penyelenggaraan pada 12-14 Mei di GOR Hasta Brata. Total ada sekitar 600 orang mengunjungi Sinema Keliling kali ini, termasuk mahasiswa, penggiat komunitas, hingga masyarakat umum.
Setidaknya, 19 film diputar di Sinema Keliling di Surabaya. Selain pemutaran film, Sinema Keliling juga dimeriahkan oleh penampilan stand up comedy, pertunjukan kesenian, dan UMKM partisipan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, upaya menjaga dan membesarkan ekosistem perfilman memerlukan kerja sama dan dukungan dari berbagai sektor.
“Ini bukan hanya tugas sineas, komunitas film ataupun pemerintah. Tapi juga tugas kita bersama sebagai masyarakat. Dengan menonton film karya anak bangsa, kita ikut andil dalam mengembangkan ekosistem perfilman Indonesia,” ujar Sandiaga.
Sebelumnya, Sinema Keliling yang menjadi agenda rutin setiap bulan dari Festival Film Bulanan digelar di Bandung dan Yogyakarta. Mengusung tema #AyoNontonFilm, kegiatan Festival Film Bulanan ini mengembangkan ajakan untuk mendukung film-film pendek dari sineas dalam negeri.
Ketua Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya sekaligus Ketua Panitia pelaksana Sinema Keliling di Surabaya, Tantra Sakre mengatakan bahwa Sinema Keliling bisa menjadi wadah untuk mengumpulkan talenta di sektor kreatif.
“Kami sangat bangga bisa berkolaborasi dengan teman-teman dari Kemenparekraf, sebuah program yang luar biasa mengumpulkan talenta sineas muda di daerah untuk bisa memamerkan karya mereka. Kami ingin ini menjadi sebuah wadah untuk mengumpulkan talenta muda di sektor kreatif yang ada di Surabaya dan sekitarnya,” ujar Tantra, Minggu (14/5).
Pada helatan hari pertama Sinema Keliling di Surabaya, film yang diputar adalah Bersama Membangun Negeri, Burung Cikalang Christmas di Teluk yang Riuh, Semayam, Maramba dan Jiwa.
Di hari kedua, ada film Gemintang, Cerita di Waktu yang Salah, Memorabilia, Pesen Pungkasan, Bapak Tidak Pulang Hari Ini, Perspective, dan Badut “Everyone Has A Purpose”. Lalu, penayangan film Menyisir Pesisir Gili Ketapang, Waiting For Your Phone Call, Jagat, Bagurau, Dua Sisi, Nada Perdjuangan, dan Selendang pada hari terakhir.
Fian, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional saat menghadiri Sinema Keliling menyampaikan harap agar ada lebih banyak generasi muda yang berkarya.
“Bagus sih Sinema Keliling ini, enggak hanya ada di satu wilayah tapi ada di berbagai wilayah, dan pada akhirnya semua orang tahu mengenai film pendek dan makin banyak lagi generasi muda yang berkarya lewat film,” kata Fian.
Kegiatan Sinema Keliling di Surabaya dibuka oleh Mohammad Amin selaku Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf, Vera Damayanti sebagai perwakilan Founder Festival Film Bulanan, dan Untung Lasiyono selaku Wakil Rektor IV Unversitas PGRI Adi Buana.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi Dialog Senja yang dihadiri Wiwiek Widayati selaku Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, serta Ika Ismurdyahwati selaku Dosen Senior Program Studi Seni Rupa Universitas PGRI Adi Buana. Dimoderatori oleh Ketua Surabaya Creative Network, Hafshoh Mubarak, forum diskusi ini mengangkat tema ‘Peran Film Pendek dalam Dunia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif’.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia