Jepang Donasikan 100 Kendaraan Militer ke Ukraina
Jepang berencana mendonasikan sekitar 100 kendaraan militer ke Ukraina. Ini menjadi upaya Tokyo menyediakan peralatan yang dapat digunakan militer lebih luas, daripada pengiriman helm dan pakaian hazmat sebelumnya.
Dalam sebuah upacara di Kementerian Pertahanan, Jepang memamerkan dua truk berukuran setengah ton dipamerkan. Wakil Menteri Pertahanan Jepang Toshiro Ino menyerahkan dokumen kepada Duta Besar Ukraina Sergiy Korsunsky yang mencantumkan tiga jenis kendaraan yang termasuk dalam sumbangan tersebut.
“Kami berharap invasi berakhir secepat mungkin dan kehidupan sehari-hari yang damai kembali,” kata Ino, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 25 Mei 2023.Donasi tersebut, yang juga mencakup 30.000 jatah makanan, datang ketika pemerintah Jepang sedang berusaha untuk melonggarkan kebijakan transfer peralatan militernya di bawah kebijakan keamanan nasional baru.
Hal ini memungkinkan militernya memainkan peran ofensif yang lebih besar, dalam terobosan besar dari prinsip pertahanan mereka paskaPerang Dunia II.
Sementara negara-negara lain telah memberi Ukraina tank, rudal, dan jet tempur, Jepang membatasi sumbangannya untuk peralatan yang tidak mematikan karena kebijakan transfer melarang penyediaan senjata mematikan ke negara-negara yang sedang berperang.
Tokyo telah memberi Kyiv rompi antipeluru, helm, masker gas, pakaian hazmat, drone kecil, dan jatah makanan sejak invasi Rusia dimulai tahun lalu.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjanjikan truk tersebut kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ketika mereka bertemu di Hiroshima pada hari Minggu di sela-sela KTT Kelompok Tujuh (G7). Jepang juga menawarkan untuk merawat tentara Ukraina yang terluka di rumah sakit militer Jepang.
Kendaraan tersebut terdiri dari truk setengah ton, kendaraan dengan mobilitas tinggi, dan kendaraan penanganan material, kata pemerintah.
Badan Akuisisi, Teknologi, dan Logistik mengatakan rinciannya, termasuk jumlah pasti kendaraan dan waktu pengirimannya, sedang diselesaikan.
Tokyo telah bergabung dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dalam memberikan sanksi kepada Rusia atas invasinya dan dalam memberikan dukungan kemanusiaan dan ekonomi untuk Ukraina.
Jepang cepat bereaksi karena kekhawatiran akan kemungkinan dampak dari perang di Asia Timur, di mana militer Tiongkok semakin tegas dan telah meningkatkan ketegangan di sekitar Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya.
Jepang telah menyumbang lebih dari USD7 miliar untuk Ukraina.
Mereja juga telah menerima lebih dari 2.000 pengungsi Ukraina dan membantu mereka dengan perumahan dan dukungan untuk pekerjaan dan pendidikan, sebuah langkah langka di negara yang terkenal dengan kebijakan imigrasi yang ketat.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id