Inflasi AS Turun di Bawah 5 Persen, Terendah Sejak April 2021
Inflasi AS pada April 2023 tercatat turun menjadi 4,9 persen (year on year/yoy). Realisasi ini terendah dalam dua tahun terakhir atau April 2021 yang sebesar 4,2 persen.
Sejak Mei 2021, inflasi AS memang kian merangkak hingga pernah mencapai level tertinggi di atas 9 persen pada Juni 2022. Namun, sejak saat itu inflasi AS kembali turun berturut-turut hingga di bawah 5 persen pada April 2023.
Mengutip Reuters, Kamis (11/5), inflasi AS bahkan di bawah proyeksi pasar yang masih sekitar 5 persen meski belum mencapai level normal 2 persen.
“Secara keseluruhan, inflasi masih terlalu tinggi dan tidak akan turun kembali menjadi 2 persen jika meningkat 0,4 persen sebulan,” kata Chris Low, kepala ekonom di FHN Financial di New York.
“Kita perlu melihat peningkatan yang stabil sekitar 0,15 persen untuk mencapainya (inflasi kembali ke 2 persen),” imbuhnya.
Inflasi AS melambat didorong oleh penurunan sejumlah harga, misalnya makanan menjadi 7,7 persen dibandingkan pada Maret masih 8,5 persen, biaya energi juga turun menjadi -5,1 persen dari -6,4 persen, termasuk biaya bensin yang tercatat -12,2 persen dan bahan bakar minyak -20,2 persen.
Selain itu, biaya hunian yang menyumbang 30 persen inflasi tercatat melambat untuk pertama kalinya dalam dua tahun menjadi 8,1 persen. Harga mobil dan truk bekas juga turun.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia