Data Ekonomi AS Tekuk Rupiah ke Rp14.683 di Awal Pekan
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.683 per dolar AS pada Senin (8/5) pagi. Mata uang Garuda melemah 5 poin atau 0,03 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga tampak melemah. Tercatat yuan China melemah 0,04 persen, won Korea Selatan minus 0,36 persen, baht Thailand minus 0,17 persen, dan yen Jepang minus 0,13 persen.
Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,06 persen, rupee India menguat 0,04 persen, peso Filipina menguat 0,02 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Sementara, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Poundsterling Inggris menguat 0,03 persen, euro Eropa 0,1 persen, dolar Kanada 0,1 persen, dolar Australia 0,03 persen, dan franc Swiss 0,09 persen.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat kemarin di luar dugaan lebih bagus dari ekspektasi.
Hal ini membalikkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS di tahun ini. Selain itu, hal tersebut juga bisa membantu mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
“Rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS karena hal di atas,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Kendati demikian katanya, pelemahan mungkin tidak terlalu jauh karena pasar masih berekspektasi bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga acuannya lagi tahun ini sesuai dengan indikasi yang didapat dalam konferensi pers pekan lalu.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.630 sampai Rp14.700 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com