Dolar AS Tak Bertenaga saat Krisis Perbankan Mereda
Dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena kekhawatiran atas sektor keuangan mereda, mengurangi selera mata uang safe haven. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,41 persen menjadi 102,4281.
Mengutip Xinhua, Rabu, 29 Maret 2023, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0842 dibandingkan dengan USD1,0796 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,2336 dibandingkan dengan USD1,2289 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 130,79 yen Jepang, lebih rendah dari 131,57 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9193 franc Swiss dari 0,9157 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3603 dolar Kanada dari 1,3650 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,3516 Kronor Swedia dari 10,3774 Kronor Swedia.
Wall Street melemah
Di sisi lain, rata-rata indeks utama Wall Street bergerak turun pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), ditekan oleh kenaikan imbal hasil treasury AS. Kondisi itu terjadi di tengah gejolak pasar keuangan yang perlahan mulai mereda dan inflasi masih memanas.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 37,83 poin atau 0,12 persen menjadi 32.394,25. Sedangkan indeks S&P 500 turun 6,26 poin atau 0,16 persen menjadi 3.971,27. Indeks Komposit Nasdaq turun 52,76 poin atau 0,45 persen menjadi 11.716,08.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan layanan komunikasi dan perawatan kesehatan masing-masing turun 1,02 persen dan 0,57 persen, memimpin penurunan. Energi naik 1,45 persen, kelompok berkinerja terbaik.
Investor tetap mengkhawatirkan stabilitas sistem perbankan di kedua sisi Atlantik. Sebuah rebound dalam imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) membebani ekuitas, khususnya di pertumbuhan saham.
Sumber : medcom.id
Gambar : NNC Netralnews