Tutup Pekan, IHSG Diprediksi Lesu
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Jumat (17/3).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG berpeluang mengalami koreksi minor. Namun, ini masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian.
“Minat investor terlihat dari data capital inflow secara ytd masih cukup tinggi untuk masuk ke dalam pasar modal Indonesia. Sehingga potensi kenaikan dalam pola gerak IHSG secara jangka panjang masih cukup besar,” jelas William melalui rilisnya.
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 6.478 dan resistance 6.636.
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan GGRM, TBIG, KLBF, BBRI, EXCL, TLKM, SMRA, CTRA, dan WTON.
Sementara itu, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto mengatakan nilai transaksi IHSG sudah menurun dan perdagangan sudah terlalu sepi sebelum sentimen Silicon Valley Bank (SVB) dan Credit Suisse.
“Jadi, jika ada panic selling pun distribusi sahamnya juga tidak akan banyak. Sehingga pelemahan akan bersifat sementara,” ungkapnya.
Ia memproyeksi IHSG bakal melemah dengan pergerakan di rentang 6.510-6.700. Kendati, ada peluang rebound jika mampu bertahan di atas demand zone atau setidaknya pada batas 6.510.
IHSG loyo di posisi 6.565 pada perdagangan Kamis (16/3). Indeks saham melemah 62,40 poin atau minus 0,94 persen dari perdagangan sebelumnya.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp10,34 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,57 miliar saham.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia