Rupiah Terangkat ke Rp15.426 per Dolar AS di Tengah Kebangkrutan SVB

Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.426 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (13/3) pagi. Mata uang Garuda menguat 23,5 poin atau plus 0,15 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.

Senada, penguatan dialami yuan China yang naik 0,01 persen, dolar Singapura tumbuh 0,04 persen, ringgit Malaysia plus 0,12 persen, dan peso Filipina naik 0,26 persen.

Ada juga yen Jepang yang meroket 0,27 persen, baht Thailand naik 0,30 persen, dan won Korea Selatan terbang 0,63 persen.

Hanya rupee India yang melemah 0,08 persen dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen.

Mata uang utama negara maju juga mayoritas menguat. Poundsterling Inggris plus 0,30 persen, euro Eropa menguat 0,24 persen, franc Swiss naik 0,10 persen, dolar Australia plus 0,51 persen, dan dolar Kanada tumbuh 0,35 persen.

Namun, Senior Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi rupiah akan melemah hari ini di tengah sentimen risk off pasar imbas kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB).

Lukman menyebut sentimen utama pelemahan rupiah datang dari eksternal, di mana investor masih mencermati kepastian bail out SVB dan rilis data inflasi AS besok.

“Pelemahan rupiah mungkin akan sedikit tertahan oleh melemahnya dolar AS setelah rilis data Non Farm Payroll (NFP) yang menunjukkan pertumbuhan upah yang lebih rendah dari perkiraan,” katanya kepada CNNIndonesia.com.

Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp15.400 sampai Rp15.550 per dolar AS pada hari ini.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *