3 Orang Tewas Buntut Huru-hara di Konser GloRilla
Korban tewas huru-hara di lokasi konser rapper GloRilla bertambah menjadi tiga orang pada Rabu (8/3) malam. Letnan Greg Bello dari Departemen Kepolisian Rochester mengonfirmasi hal tersebut.
Greg Bello mengungkapkan korban jiwa ketika adalah Aisha Stephens (35). Hal itu mengikuti dua perempuan lain yang meninggal dunia akibat terjebak dalam himpitan, yakni Rhondesia Belton (33) dan Brandy Miller (35).
Seperti diberitakan Variety, Kamis (9/3) waktu AS, tujuh orang lainnya saat ini sempat menjalani perawatan di rumah sakit setelah huru-hara dalam penampilan GloRilla di Main Street Armory Rochester.
Pihak berwenang belum memberikan informasi terbaru mengenai jumlah penonton konser yang masih dirawat di rumah sakit saat ini.
Curhat Soal Ranjang dan Mentertawakan Kekalahan Ala Lirik Tarling
Tidak ada penyebab pasti dari lonjakan massa yang diungkap polisi sejauh ini. Namun, berdasarkan laporan awal yang mereka terima, beberapa penonton mendengar suara tembakan.
Hal tersebut yang kemudian membuat para penonton panik dan langsung memilih keluar dari lokasi konser. Namun, penonton yang lain mengatakan tidak mendengar tembakan tersebut sebelum gelombang keramaian dimulai.
Sebelum GloRilla tampil di atas panggung, Finesse2tymes muncul terlebih dahulu. Tidak ada musisi yang disalahkan atas insiden yang mulai terungkap setelah konser berakhir sekitar pukul 11 malam.
GloRilla belum mengunggah apa pun di media sosial sejak sehari setelah konser. Dia terakhir mencuit pada Senin (6/3), sesaat setelah pengumuman korban kedua meninggal dunia.
“Saya hancur dan patah hati atas kematian tragis yang terjadi setelah pertunjukan Minggu (5/3). Penggemar saya sangat berarti bagi saya. Berdoa untuk keluarga mereka dan untuk pemulihan cepat bagi semua orang yang terdampak.”
Rochester menutup tempat tersebut setelah tragedi itu. Main Street Armory adalah bangunan bertingkat tahun 1905 yang konon memiliki kapasitas resmi 5.000 orang di ruang pertunjukan utamanya.
Menurut Demokrat & Chronicle, surat kabar harian lokal di Rochester, kepala polisi David Smith mengumumkan lisensi tempat hiburan tersebut tidak diperpanjang.
Smith mengatakan pemilik Main Street Armory telah diundang ke pertemuan pada Rabu (8/3) untuk secara sukarela menghentikan bisnis, tetapi dia menolak hadir, sehingga pemerintah setempat yang menutupnya.
Smith menolak memperkirakan estimasi yang dibutuhkan untuk menyimpulkan sosok yang bertanggung jawab atas cedera dan kematian tersebut.
“Nyawa-nyawa telah hilang. Kami perlu mengambil langkah-langkah untuk memastikan tidak ada nyawa yang hilang di masa depan, jika memang ini adalah sesuatu yang dapat dicegah.”
Kematian tersebut pasti akan semakin menyoroti penilaian mandiri industri konser serta pengawasan peraturan atas praktik yang aman untuk pengendalian massa.
Pada 2023, 11 orang tewas akibat kekacauan penonton di Festival Astroworld Travis Scott. Sehingga, jumlah korban jiwa di konser GloRilla memicu kekhawatiran baru.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia