Rupiah Kokoh di Rp15.189 Meski Digempur Penguatan Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.189 per dolar AS pada Senin (20/2) pagi. Mata uang Garuda menguat 21 poin atau 0,14 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,25 persen, baht Thailand menguat 0,06 persen, peso Filipina menguat 0,06 persen, won Korea Selatan menguat 0,24 persen, dan yuan China melemah 0,01 persen.
Dolar Singapura melemah 0,06 persen dan dolar Hong Kong terpantau menguat 0,04 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,18 persen, poundsterling Inggris melemah 0,13 persen, dan franc Swiss melemah 0,05 persen. Lalu, dolar Australia melemah 0,03 persen, dan dolar Kanada melemah 0,11 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah pada perdagangan hari ini akibat kenaikan imbal hasil obligasi AS dan penguatan dolar AS. Hal ini menyusul rilis serangkaian data ekonomi AS yang lebih kuat dan pernyataan hawkish dari pejabat The Fed.
Namun, pelemahan rupiah bakal terbatas dibantu oleh sejumlah data ekonomi Indonesia yang tercatat positif.
“Pelemahan rupiah akan terbatas setelah data pada minggu lalu menunjukkan surplus perdagangan yang lebih tinggi dari perkiraan, serta pernyataan BI yang cenderung hawkish,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, investor juga menantikan data neraca transaksi berjalan Indonesia yang diperkirakan kembali surplus sebesar US$3,5 miliar.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.100 per dolar AS – Rp15.250 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : suara.com