Data Inflasi AS Tekan Rupiah ke Rp15.147
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.174 per dolar AS pada Rabu (15/2) pagi. Mata uang Garuda melemah 7,5 poin atau minus 0,05 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.
Tak jauh beda, mata uang di kawasan Asia terpantau mayoritas melemah. Dolar Singapura turun 0,01 persen, peso Filipina turun 0,19 persen, ringgit Malaysia turun 0,33 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,47 persen. Termasuk rupee India minus 0,05 persen.
Sementara, Yen Jepang yang menguat 0,40 persen, baht Thailand naik 0,07 persen disusul yuan China menguat 0,01 persen.
Mata uang utama negara maju juga mayoritas melemah. Dolar Australia turun 0,14 persen, franc Swiss turun 0,05 persen, dan dolar Kanada minus 0,07 persen. Namun, poundsterling Inggris naik 0,04 persen dan euro Eropa stagnan.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengungkapkan rupiah diprediksi melemah setelah rilis data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen naik 0,5 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada Januari kemarin. Sementara secara tahunan (yoy), inflasi berada di level 6,4 persen.
Angka itu di atas perkiraan.
Meskipun demikian, investor masih perlu menantikan data neraca perdagangan RI yang diperkirakan kembali mengalami surplus.
“Ini dapat sedikit mendukung rupiah, apalagi apabila surplus lebih besar dari perkiraan di kisaran US$3 miliar,” kata Lukman saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp15.100 sampai Rp15.250 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com