Emas Dunia Kian Terkoreksi, Gimana Dampaknya ke Emas Antam?
Harga emas dunia terkoreksi pada pembukaan perdagangan hari ini. Harga emas dunia kian melemah setelah data-data ekonomi menggambarkan sinyal kenaikan suku bunga The Fed yang terus tinggi.
Dikutip dari Investing.com, harga emas dunia acuan XAU/USD melemah 0,23 persen atau 4,44 poin ke level USD1.861 per ounce. Harga emas sudah naik 0,32 persen dalam setahun. Harga emas turun 0,7 persen dalam seminggu.
Serangkaian sinyal hawkish dari pejabat Fed juga membuat logam kuning di bawah tekanan. Ketua Fed Jerome Powell dan beberapa pembicara lainnya memperingatkan suku bunga kemungkinan akan naik lebih lanjut.
Reli tahun baru emas sekarang tampaknya telah kehabisan tenaga setelah investor menilai kembali ekspektasi mereka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.
Meski potensi resesi AS pada akhirnya diperkirakan akan menguntungkan emas, harga emas dapat menghadapi tantangan jangka pendek dari kenaikan suku bunga.
Data klaim pengangguran yang di atas ekspektasi dengan sebesar 196 ribu pada 2 Februari 2023, dari perkiraan 190 ribu bisa mendorong kenaikan harga emas.
Namun, sinyal positif bagi harga emas itu berhadapan dengan rilis nonfarm payrolls yang diatas prediksi sebesar 185 ribu dengan mencapai 517 ribu pada Januari 2023.
Minggu ini, 19 analis Wall Street berpartisipasi dalam Survei Emas Berita Kitco. Di antara peserta, sembilan analis, atau 47 persen memilih sinyal bearish pada emas dalam waktu dekat.
Pada saat yang sama, hanya dua analis, atau 11 persen, yang bullish untuk minggu depan dan delapan analis, atau 42 persen, melihat harga akan sideways.
Sementara itu, 733 suara diberikan dalam jajak pendapat online. Dari jumlah tersebut, 324 responden, atau 44 persen, memperkirakan emas akan naik minggu depan. 274 lainnya, atau 37 persen, mengatakan akan lebih rendah, sementara 135 pemilih, atau 18 persen, netral dalam jangka pendek.
Sumber : medcom.id
Gambar : Tribun
