Pedagang Pasar Induk Keluhkan Pasokan Beras Langka
Pedagang beras di Pasar Induk Cipinang mengeluhkan pasokan beras yang langka. Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC) Zulkifli Rasyid mengatakan stok beras tersisa 13.370 ton.
“Memang stok di PIBC ini sangat menipis, 13 ribu ton. Kalau awal Januari stok PIBC itu 25.462 ton, akhir Januari ini 13.370 ton,” katanya, dikutip dari CNBC TV, Kamis (2/2).
Zulkifli menegaskan kelangkaan pasokan beras di Pasar Induk Cipinang sebenarnya sudah terjadi sejak Desember 2022. Saat itu, stok beras di gudang ada di kisaran 25 ribu ton.
Ia menyebut stok beras langka terjadi karena pasokan beras dari daerah sudah tidak panen dan masuk ke gudang. Dengan begitu, beras dari daerah sudah tidak mengalir ke pasar induk.
Maka dari itu, pedagang meminta Perum Bulog untuk membanjiri pasar dengan beras impor demi menekan harga.
“Sekarang justru satu-satunya harapan yang bisa menolong adalah beras dari Bulog, untuk meredam harga supaya jangan naik. Sedangkan impor ini adalah satu-satunya harapan kami untuk bisa menekan harga. Kalaulah bisa, Bulog harus semaksimal mungkin untuk menggelontorkan ke pasar,” jelas Zulkifli.
Ia menambahkan Bulog sebenarnya sudah melakukan operasi pasar sejak Desember 2022 dan berusaha semaksimal mungkin menekan harga. Langkah tersebut pun membuat kondisi di pasar berangsur pulih, meski masih jauh dari normal.
Di lain sisi, Bulog menyiapkan 315 ribu ton beras untuk diedarkan melalui operasi pasar. Beras yang akan diedarkan adalah kualitas premium, tetapi dijual murah.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan beras cadangan pemerintah (CBP) siap dilempar demi menekan kenaikan harga beras yang kini terjadi di berbagai daerah.
“Sudah siap kami edarkan 315 ribu ton itu akan segera kita turun untuk operasi pasar,” katanya saat dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara Jakarta membahas permasalahan beras, Selasa (31/1).
Bulog akan menjual beras premium ini seharga Rp8.300 per kg. Agar beras tidak ditimbun, Bulog bekerja sama dengan Satgas Pangan dan Food Station untuk melakukan pengawasan.
“Semuanya akan kami habiskan untuk operasi pasar Januari, Februari, sampai nanti Maret,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia