Berantas Korupsi di Tengah Perang, Zelensky akan Terus Ganti Jajaran Pejabat di Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, ia belum selesai mengganti jajaran pejabat senior yang dianggap gagal melakukan tugas sesuai standar. Menurutnya, mereka yang gagal akan menghadapi pemecatan.
Pekan lalu, Zelensky menanggapi laporan korupsi pejabat setelah 11 bulan perang dengan Rusia. Ia memecat belasan pejabat kala itu.
Zelensky bersumpah, tidak ada toleransi untuk kesalahan atau salah urus.
“Saat ini kami berada di tengah jeda dalam hal perubahan posisi. Tapi bukan berarti semua langkah yang diperlukan telah diambil,” kata Zelensky, dilansir dari Malay Mail, Rabu, 1 Februari 2023.
“Keputusan akan dibuat, dan mereka yang berada dalam sistem yang tidak memenuhi tuntutan utama negara dan masyarakat, tidak boleh berdiam diri di kursinya,” sambung dia.
Zelensky terpilih dengan kemenangan telak pada 2019 dengan janji untuk mengubah cara Ukraina dijalankan dan memberantas korupsi. Masalah korupsi menjadi ‘isu endemik’ dalam masyarakat pasca-Soviet.
Ia mengatakan, pemerintahannya berencana untuk melakukan perubahan sebagai bagian dari upaya untuk melanjutkan negosiasi yang luar biasa cepat dan kompleks untuk mengamankan keanggotaan Uni Eropa. Ukraina mengadakan pembicaraan “puncak” dengan pejabat Uni Eropa pada hari Jumat.
“Yang sangat penting adalah kami sedang mempersiapkan reformasi baru di Ukraina,” ujar Zelensky.
“Ini adalah reformasi yang dalam banyak aspek akan mengubah realitas sosial, hukum dan politik dengan menjadikannya lebih manusiawi, lebih transparan, dan lebih efektif,” sambungnya.
Pada pemecatan terakhir, seorang wakil menteri yang dituduh menerima suap harus meninggalkan jabatannya. Begitu pun dengan pejabat meminta harga makanan untuk tentara dinaikkan.
Sumber : medcom.id
Gambar : MSN