Rupiah Menguat Imbas Prediksi Inflasi Januari AS Bakal Turun
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.975 per dolar AS pada Senin (30/1) pagi. Mata uang Garuda menguat 10 poin atau 0,07 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,29 persen, baht Thailand menguat 0,17 persen, peso Filipina melemah 0,13 persen, won Korea Selatan menguat 0,26 persen, dan yuan China menguat 0,63 persen.
Dolar Singapura juga menguat 0,05 persen dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,02 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,04 persen, poundsterling Inggris menguat 0,06 persen, dan franc Swiss melemah 0,08 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,28 persen, dan dolar Kanada melemah 0,06 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal cenderung datar namun berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Penyebabnya adalah perkiraan data inflasi AS yang turun pada Januari ini.
“Namun menghadapi minggu yang padat dengan data ekonomi dan pertemuan bank sentral, investor cenderung wait and see menantikan petunjuk dari FOMC minggu ini untuk kepastian sikap The Fed ke depannya,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp14.900 per dolar AS – Rp15.050 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Media Indonesia