Harga Emas Dunia Kian Mahal, Sudah Beli Buat Investasi Belum?
Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk sesi kelima berturut-turut. Hal itu terjadi karena dolar melemah dan investor terus memantau data ekonomi AS yang dapat memengaruhi pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan.
Megutip Antara, Kamis, 26 Januari 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange bertambah USD7,20 atau 0,37 persen menjadi USD1.942,60 per ons, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi USD1.943,20 dan terendah USD1.920,60.
Emas telah naik selama lima sesi perdagangan berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak Agustus. Harga emas telah naik hampir 6,0 persen sejak awal tahun 2023, mendapat dukungan dari tanda-tanda penurunan inflasi AS dan ekspektasi resesi ekonomi.
Dolar AS melemah pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB), dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,27 persen menjadi 101,6440, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing lainnya.
“Pergerakan emas dipicu oleh perubahan sentimen dalam seberapa cepat The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunganya, bersama dengan melemahnya dolar AS. Emas akan membutuhkan katalis baru untuk mendorongnya lebih tinggi dari level tinggi yang sudah diperdagangkan,” kata Analis Pasar Kinesis Money, Rupert Rowling, dalam sebuah catatan.
Para analis pasar mencatat bahwa emas telah menemukan dukungan di sekitar USD1.920 per ons. Investor juga menunggu rilis data produk domestik bruto pada Kamis waktu setempat dan data inflasi utama pada Jumat waktu setempat. Komite Pasar Terbuka Federal akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dua hari pada 31 Januari hingga 1 Februari.
Sedangkan harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik sebanyak 19,2 sen atau 0,81 persen, menjadi USD23,941 per ons. Kemudian platinum untuk pengiriman April merosot sebanyak USD20,70 atau 1,94 persen, menjadi USD1.046,10 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : Bareksa