Rupiah Terkapar ke Rp15.144 per Dolar Imbas Pernyataan The Fed
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.144 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (19/1) pagi. Mata uang Garuda melemah 75 poin atau minus 0,38 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat dolar Singapura melemah 0,14 persen, yuan China minus 0,22 persen, dan won Korea Selatan minus 0,03 persen.
Lalu, baht Thailand dan peso Filipina masing-masing melemah 0,28 persen dan 0,18 persen. Sedangkan, rupee India menguat 0,63 persen, yen Jepang menguat 0,33 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Sementara, mata uang utama negara maju kompak melemah. Euro Eropa melemah 0,06 persen, Poundsterling Inggris minus 0,21 persen, dolar Kanada minus 0,13 persen, dolar Australia minus 0,53 persen, dan franc Swiss minus 0,08 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi rupiah melemah hari ini. Rupiah akan tertekan oleh penguatan pada dolar AS setelah pernyataan dari dua anggota bank sentral AS (The Fed) yang memberi sinyal akan menaikkan suku bunga.
“Rupiah berpotensi melemah oleh penguatan pada dolar AS setelah pernyataan dari dua anggota The Fed yang menginginkan agar suku bunga segara dinaikkan ke 5 persen,” kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Meski begitu, menurutnya pelemahan akan terbatas, investor akan wait and see untuk hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI) siang ini.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.050 sampai Rp15.250 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia