Tiket KA Makassar-Parepare Bakal Dijual Rp5 Ribu – Rp10 Ribu
Tiket Kereta Api Makassar-Parepare diperkirakan akan dijual sekitar Rp5.000 hingga Rp10 ribu. Harga tiket disebut tidak akan jauh berbeda dengan light rail transit (LRT) Palembang.
“Tiketnya masih tentatif tapi kemarin itu pimpinan bilang sekitar Rp5.000 untuk antar stasiun, yang paling terjauh sekitar Rp10 ribu. Masih seperti LRT Palembang,” ujar Kepala Tata Usaha Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan Hasbudi Samad saat uji coba KA Makassar-Parepare, Selasa (10/1).
Hasbudi mengatakan KA Makassar-Parepare mulai beroperasi pada Juni 2023 untuk lintas dari Stasiun Mandai hingga Stasiun Palanro. Namun, terkendala oleh PT INKA selaku produsen kereta api.
“Kereta reguler seharusnya di kontrak kemarin itu di Januari atau Februari tapi ternyata karena PT INKA, karena tidak ada lagi selain PT INKA dan kita tidak boleh mengimpor sehingga kita memang terkendali waktu. Mungkin nanti kereta yang khusus penumpang nanti di Mei mungkin, start untuk pelayanan umum nanti di Juni,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Andre Permana mengatakan pembiayaan proyek KA Makassar-Parepare salah satunya berasal dari kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Dalam proyek KPBU ini difasilitasi Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/AP), yaitu pembayaran dilakukan berdasarkan atas tersedianya layanan infrastruktur yang sesuai dengan kualitas dan/atau kriteria sebagaimana ditentukan dalam perjanjian KPBU. Pembayaran dilakukan setelah proyek infrastruktur mulai beroperasi.
Melalui skema AP, pemerintah akan membayar badan usaha atas investasi, biaya operasional serta keuntungan yang layak berdasarkan perhitungan yang matang sesuai hasil studi kelayakan dan penawaran badan usaha. Badan usaha akan diberi konsesi untuk melaksanakan pelayanan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Setelah jangka waktu kerja sama selesai, seluruh aset akan menjadi milik pemerintah.
Sementara itu, proyek KPBU KA Makassar – Parepare yang pembangunannya dilaksanakan oleh PT Celebes Railway Indonesia (CRI) mengadopsi skema Build Operate Transfer (BOT) atau Bangun Guna Serah dengan nilai investasi belanja modal Rp988,5 miliar dan biaya operasi Rp971,5 miliar serta masa
konsesi selama 16 tahun sejak Tanggal Operasi Komersial Tahap 1.
Proyek dengan skema Availability Payment (AP) ini akan melayani area meliputi lima kabupaten atau kota di Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar dan Kota Parepare.
Andre menambahkan proyek KPBU dilakukan untuk mendukung pembangunan infrastruktur melalui pembiayaan kreatif, demi menjaga kestabilan APBN.
“Dalam proyek ini, PT PII memberikan penjaminan untuk beberapa jenis risiko yang dapat timbul dari pemerintah, yaitu risiko keterlambatan pembayaran AP dan risiko terminasi. Dengan melihat keberhasilan dari KA Makassar-Parepare ini, diharapkan proyek ini menjadi proyek percontohan skema KPBU untuk dapat diterapkan pada sektor transportasi lainnya,” ujarnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Beritatrans.com