400 Pedemo Brasil Ditangkap usai Geruduk Istana Presiden dan Kongres

Kepolisian Brasil menangkap setidaknya 400 demonstran yang menggeruduk dan melakukan vandalisme di Istana Kepresidenan hingga Kongres di Brasilia pada Minggu (8/1).

Gubernur Distrik Federal Brasilia, Ibaneis Rocha, mengumumkan penangkapan di Twitter. Rocha mengatakan ratusan pedemo itu “bakal membayar kejahatan yang mereka lakukan.”

“Kami terus berusaha mengidentifikasi semua yang berpartisipasi dalam aksi teroris sore ini di Distrik Federal. Kami terus bekerja untuk memulihkan ketertiban,” kata Rocha di Twitter, seperti dikutip CNN, Senin (9/1).

Para pendukung eks presiden Jair Bolsonaro itu menerobos blokade hingga masuk ke tiga gedung institusi penting, yaitu Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Kepresidenan Planalto di Brasilia.

Berdasarkan keterangan media lokal yang dikutip Reuters, sekitar 3 ribu orang terlibat dalam demonstrasi dan kerusuhan ini.

Para demonstran menyuarakan penolakan mereka atas hasil putaran kedua pemilihan presiden pada 30 Oktober lalu.

Dalam pemilu itu, Luiz Inacio Lula da Silva menang tipis atas Bolsonaro. Lula pun dilantik menjadi presiden pada 1 Januari lalu.

Bolsonaro selama ini skeptis dengan kredibilitas sistem pemungutan suara di negara tersebut. Pendukung garis kerasnya pun ikut mempertanyakan hasil pemilu.

Sejumlah video yang tersebar di berbagai jejaring sosial menunjukkan para demonstran menjebol pintu dan jendela gedung, kemudian merusak ruangan-ruangan di dalamnya.

Di tengah kekacauan tersebut, Lula meneken dekrit intervensi federal di Brasilia. Dekrit ini memberi kekuasaan khusus bagi pemerintah untuk memulihkan hukum dan ketertiban di ibu kota.

“Para fanatik fasis melakukan yang tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara ini. Kami akan memburu para vandal tersebut, dan mereka akan dijatuhi hukuman setimpal,” ucap Lula, seperti dikutip AFP.

Bolsonaro sendiri mengecam demonstrasi yang dilakukan loyalisnya tersebut. Melalui Twitter, dia mengatakan “demonstrasi yang damai dan menghormati hukum merupakan bagian dari demokrasi” yang tepat.

“Namun, penghancuran dan penyerbuan gedung-gedung publik seperti yang terjadi saat ini, serta yang dilakukan oleh kaum kiri pada 2013 dan 2017, sudah melanggar aturan.”

“Sepanjang saya berkuasa, saya selalu bertindak sesuai dengan konstitusi, menghormati dan membela hukum, demokrasi, transparansi, dan kebebasan suci kita.”

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *