Junta Myanmar Tandai Hari Kemerdekaan dengan Unjuk Kekuatan
Myanmar merayakan hari kemerdekaan dengan unjuk kekuatan militer mereka hari ini di Ibu Kota Naypyidaw. Perayaan pada 4 Januari 2023 itu dilakukan beberapa hari setelah junta meningkatkan hukuman penjara tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi menjadi 33 tahun.
Hingga kini Myanmar dilanda pertempuran antara pasukan junta dan pemberontak antikudeta sejak militer merebut kekuasaan hampir dua tahun lalu.
Junta, yang baru-baru ini menyelesaikan serangkaian persidangan tertutup terhadap Suu Kyi, sedang mempersiapkan pemilihan baru akhir tahun ini yang menurut Amerika Serikat akan ‘palsu’.
“Tank, peluncur rudal, dan mobil lapis baja meluncur di udara subuh menuju lapangan parade di ibu kota. Memulai pertunjukan militer yang menandai 75 tahun sejak Myanmar memperoleh kemerdekaan dari Inggris,” kata koresponden AFP.
Pegawai negeri dan siswa sekolah menengah mengikuti pasukan, diiringi oleh band militer saat 750 merpati “perdamaian” dilepaskan untuk menandai kesempatan itu, menurut media pemerintah.
Dalam pidatonya di hadapan pasukan yang berkumpul, kepala junta Min Aung Hlaing menuduh negara-negara tak dikenal “campur tangan dalam urusan dalam negeri Myanmar” sejak kudeta Februari 2021.
“Militer bertemu dengan partai politik untuk membahas sistem pemilu perwakilan proporsional,” tegas Min, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Analis mengatakan, junta mungkin membatalkan sistem first-past-the-post yang membawa Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Suu Kyi memenangkan mayoritas besar pada 2020 dan 2015.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim salam tulus dan mengantisipasi perkembangan lebih lanjut hubungan antara kedua negara.
Rusia adalah sekutu utama dan pemasok senjata junta yang terisolasi, yang mengatakan invasi Moskow ke Ukraina hampir setahun lalu “dibenarkan”.
Didiamkan
Myanmar mendeklarasikan kemerdekaan dari penjajahan Inggris pada 4 Januari 1948, setelah perjuangan panjang yang diperjuangkan oleh Jenderal Aung San, ayah dari pemimpin sipil Suu Kyi.
Junta telah membagikan ratusan penghargaan dan medali kepada para pendukungnya menjelang acara tersebut. Termasuk biksu penghasut yang dikenal karena perannya dalam membangkitkan kebencian agama di Myanmar.
Wirathu -,yang dijuluki “The Buddhist bin Laden” oleh Majalah Time pada 013 setelah kerusuhan komunal yang mematikan,- dianugerahi gelar ‘Thiri Pyanchi’ pada Selasa 3 Januari. Dia meraih penghargaan itu atas ‘upaya luar biasa untuk kebaikan Persatuan Myanmar’.
Hari Kemerdekaan biasanya ditandai dengan permainan jalanan yang meriah, pawai dan pertemuan di taman dan ruang umum.
Tapi perayaan hari libur sebagian besar telah diredam sejak kudeta karena orang tinggal di rumah sebagai protes terhadap junta.
Koresponden AFP mengatakan, ada peningkatan keamanan di pusat komersial Yangon, yang dilanda serangkaian serangan bom dalam beberapa bulan terakhir.
Kedutaan Besar AS memperingatkan “potensi peningkatan serangan, penembakan yang ditargetkan, atau ledakan” pada hari Rabu.
Militer telah membuat tuduhan yang tidak berdasar tentang penipuan pemilih besar-besaran selama pemilihan pada November 2020, yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi, sebagai alasan kudeta.
Pengamat internasional mengatakan pada saat itu pemungutan suara sebagian besar bebas dan adil.
Sumber : medcom.id
Gambar : Republika