Xi Jinping Akui China Lagi ‘Kesulitan’ Hadapi Tsunami Covid-19
Presiden China Xi Jinping akhirnya buka suara soal tsunami Covid-19 baru yang tengah dihadapi negaranya dan mendesak para pejabat mengambil langkah lebih cepat untuk melindungi warga.
“Saat ini, pengendalian dan pencegahan Covid-19 di China tengah menghadapi situasi dan tanggung jawab baru,” kata Xi dalam sebuah pemaparan kepada pejabat China yang disiarkan lembaga penyiaran negara CCTV pada Senin (26/12).
“Kita harus meluncurkan kampanye kesehatan patriotik dengan lebih terarah dan tepat sasaran, perkuat garis pertahanan komunitas untuk pencegahan dan pengendalian epidemi, dan lindungi kehidupan, keselamatan,d an kesehatan masyarakat secara efektif,” paparnya lagi.
Dikutip Channel News Asia, China terus dihadapkan dengan lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan dalam sebulan terakhir.
Rumah sakit hingga krematorium di seluruh negeri di seluruh negeri dipenuhi pasien serta korban jiwa Covid-19.
Data publik terakhir China pada 21 Desember lalu mencatat 5.944 kasus Covid-19 baru. Namun, sejumlah pihak meyakini angka itu jauh dari jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 sebenarnya.
Pemerintah China bahkan setop mempublikasikan kasus harian Covid-19 per Senin (26/12).
Sementara itu, menurut sebuah laporan internal pemerintah, sebanyak 250 juta penduduk China terinfeksi Covid-19dalam 20 hari pertama bulan Desember.
Angka ini tercantum dalam catatan rapat internal dari para pejabat kesehatan China, yang bocor ke media dan dirilis pertama kali oleh Bloomberg News dan Financial Times pada Jumat (23/12).
Perkiraan tersebut mencakup sekitar 18 persen dari total 1,4 miliar penduduk China sekaligus menjadi jumlah kasus Covid-19 terbanyak secara global sejak merebak pada akhir 2019.
Data tersebut disampaikan pada pertemuan internal Komisi Kesehatan Nasional China atau China’s National Health Commission (NHC), Rabu (21/12). Pada Jumat, salinan catatan pertemuan NHC juga sempat beredar di media sosial China meski belum dapat dikonfirmasi keasliannya.
Provinsi Zhejiang, China, bahkan berjuang melawan sekitar satu juta infeksi Covid-19 setiap harinya.
Jumlah ini disebut akan berlipat ganda di masa mendatang. Provinsi Zhejiang menjadi salah satu wilayah di China yang mengalami lonjakan kasus tinggi termasuk kasus tanpa gejala.
Lembaga peneliti kesehatan berbasis di Amerika Serikat itu memproyeksi kasus di China bakal mencapai puncaknya pada 1 April. Saat itu, kasus kematian akibat Covid-19 di China bakal tembus hingga 322 ribu.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia