Naiknya Imbal Hasil Obligasi AS Lemahkan Rupiah ke Level Rp15.593
Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.593 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (23/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 10 poin atau minus 0,07 persen dibandingkan posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah. Dolar Hong Kong minus 0,09 persen, yuan China minus 0,10 persen, ringgit Malaysia turun 0,01 persen, yen Jepang melemah 0,26 persen, peso Filipina minus 0,27 persen, dan won Korea Selatan anjlok 0,38 persen.
Sedangkan baht Thailand menguat 0,09 persen, dolar Singapura naik 0,16 persen, dan rupee India tumbuh 0,07 persen.
Mata uang utama negara maju mayoritas menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,06 persen, euro Eropa plus 0,07 persen, franc Swiss turun 0,09 persen, dolar Australia naik 0,15 persen, dan dolar Kanada tumbuh 0,15 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan akan melemah oleh penguatan dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi AS.
“Data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III yang direvisi menjadi lebih tinggi memicu kembalinya kekhawatiran akan kebijakan agresif suku bunga oleh The Fed,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp15.550 sampai Rp15.700 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara.com