Ngekor The Fed, ECB Naikkan Suku Bunga 50 Bps
Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis waktu setempat menaikkan suku bunga utamanya sebesar 50 basis poin (bps). Kemudian secara eksplisit berkomitmen untuk menaikkan lebih lanjut guna menjinakkan inflasi yang merajalela di zona euro.
Melansir Xinhua, Jumat, 16 Desember 2022, ECB dalam pernyataannya mengatakan suku bunga pada operasi refinancing utama, fasilitas pinjaman marjinal dan fasilitas simpanan akan dinaikkan masing-masing menjadi 2,5 persen, 2,75 persen, dan dua persen yang berlaku mulai 21 Desember.
Prospek inflasi, yang telah direvisi jauh lebih tinggi, telah menjadi alasan utama di balik langkah ECB. Suku bunga harus naik secara signifikan dengan kecepatan tetap.
Setelah revisi, staf Eurosystem memperkirakan inflasi di zona euro akan mencapai 8,4 persen pada 2022, 6,3 persen pada 2023, 3,4 persen pada 2024, dan 2,3 persen pada 2025.
Inflasi di zona euro turun sedikit menjadi 10 persen di November. Tekanan harga tetap kuat di seluruh sektor karena biaya energi tetap pada level tinggi.
Membenarkan keputusannya, ECB mengatakan menaikkan suku bunga akan mengurangi inflasi dengan meredam permintaan dari waktu ke waktu dan melindungi dari risiko pergeseran ekspektasi inflasi yang terus meningkat.
Suku bunga The Fed
Federal Reserve (The Fed) pada Rabu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, menetapkan kisaran target untuk tingkat dana federal menjadi 4,25 persen hingga 4,5 persen, level tertinggi dalam 15 tahun.
Pada konferensi pers setelah pengumuman itu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral masih memiliki beberapa cara untuk pergi.
Proyeksi ekonomi The Fed yang diperbarui menunjukkan pembuat kebijakan melihat suku bunga acuan naik ke tingkat rata-rata 5,1 persen pada 2023, di atas perkiraan 4,6 persen pada September.
Sementara itu, The Fed menguraikan perkiraan yang lebih pesimistis untuk pengangguran dan pertumbuhan ekonomi tahun depan dan 2024.
Sumber : medcom.id
Gambar : Reuters