Rupiah Loyo ke Rp15.622 Akibat Kenaikan Bunga Acuan The Fed
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.622 per dolar AS pada Kamis (15/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 30 poin atau 0,19 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona merah. Yen Jepang menguat 0,05 persen, baht Thailand melemah 0,50 persen, peso Filipina melemah 0,06 persen, won Korea Selatan melemah 0,49 persen, dan yuan China melemah 0,09 persen.
Dolar Singapura melemah 0,13 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,04 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,20 persen, poundsterling Inggris melemah 0,21 persen, dan franc Swiss melemah 0,11 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,26 persen, dan dolar Kanada melemah 0,13 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal melemah pada pembukaan perdagangan karena dolar yang menguat setelah The Fed yang memilih hawkish pada pertemuan FOMC Rabu (Kamis pagi) dengan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps).
Namun, pelemahan rupiah tak terlalu dalam karena terbantu oleh investor yang menanti neraca dagang Indonesia yang diumumkan pagi ini.
“Dari domestik, investor akan mencermati pertumbuhan impor untuk petunjuk akan kekuatan permintaan domestik dan diperkirakan akan kembali surplus besar,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.550 per dolar AS – Rp15.650 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Liputan6.com