Rupiah Meradang ke Rp15.652 Jelang Pengumuman Inflasi AS
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.652 per dolar AS pada Selasa (13/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 25 poin atau 0,16 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,01 persen, baht Thailand menguat 0,31 persen, peso Filipina melemah 0,25 persen, won Korea Selatan menguat 0,04 persen, dan yuan China melemah 0,03 persen.
Dolar Singapura menguat 0,07 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju juga kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,09 persen, poundsterling Inggris menguat 0,07 persen, dan franc Swiss menguat 0,10 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 0,22 persen, dan dolar Kanada menguat 0,04 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal melemah disebabkan oleh investor yang galau menunggu data inflasi AS jelang pertemuan akhir tahun The Fed.
“Rupiah diperkirakan akan cenderung datar dengan potensi melemah terbatas, investor wait and see menantikan data inflasi malam ini yang mungkin akan bisa mempengaruhi statement The Fed pada FOMC besok hari,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp15.600 per dolar AS – Rp15.700 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Indozone