Harga Minyak Merosot 3%
Harga minyak tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), mencatat penurunan untuk sesi keempat berturut-turut. Harga minyak tertekan oleh meningkatnya kekhawatiran atas lemahnya permintaan, setelah data pemerintah AS menunjukkan peningkatan besar tak terduga dalam stok bahan bakar.
Melansir Antara, Kamis, 8 Desember 2022, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari turun USD2,24 atau 3,0 persen, menjadi USD72,01 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari merosot USD2,18 atau hampir 2,8 persen, menjadi USD77,17 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak telah terpukul baru-baru ini di tengah kecemasan kondisi ekonomi makro yang memburuk akan melumpuhkan permintaan energi.
Data AS menunjukkan peningkatan besar stok bensin dan bahan bakar sulingan AS menambah kekhawatiran tentang berkurangnya permintaan bahan bakar.
Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan total persediaan bensin AS meningkat sebesar 5,3 juta barel selama pekan yang berakhir 2 Desember, dan persediaan bahan bakar sulingan melonjak sebesar 6,2 juta barel. Analis yang disurvei oleh survei S&P Global Commodity Insights memperkirakan laporan tersebut menunjukkan kenaikan 2,9 juta barel untuk bensin dan 1,9 juta barel untuk sulingan.
Peningkatan stok bahan bakar melebihi penarikan 5,2 juta barel dalam stok minyak mentah. American Petroleum Institute (API) telah melaporkan penarikan persediaan minyak mentah sekitar 6,4 juta barel, menurut sumber pasar. Sementara itu, menurut EIA, persediaan minyak mentah komersial AS turun 5,2 juta barel pekan lalu.
Sumber : medcom.id
Gambar : Kompas.com