Menanti Pertemuan FMOC, Rupiah Lesu di Posisi Rp15.700 per Dolar
Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.700 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (23/11) pagi. Mata uang Garuda melemah 4 poin atau minus 0,03 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia tampak melemah. Tercatat baht Thailand melemah 0,02 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, dolar Hong Kong minus 0,04 persen, yen Jepang minus 0,08 persen, dan yuan China melemah 0,09 persen.
Sementara, rupee India menguat 0,22 persen, won Korea Selatan menguat 0,51 persen, dan peso Filipina menguat 0,34 persen.
Senada, mayoritas mata uang utama negara maju juga berada di zona merah. Poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, euro Eropa minus 0,01 persen, dolar Kanada minus 0,02 persen, dolar Australia minus 0,17 persen, dan franc Swiss stagnan.
Meski melemah pagi ini, namun Analis DCFX Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah akan menguat tipis hari ini. Penguatan ditopang oleh kembalinya sentimen risk on.
“Rupiah diperkirakan akan datar dengan kecenderungan menguat tipis di tengah kembalinya sentimen risk on,” tutur Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Namun, kata dia, investor cenderung side-lined menjelang risalah pertemuan FOMC bank sentral AS (The Fed) dan liburan thanksgiving.
Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.650 sampai Rp15.750 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tempo.co