Menanti Hasil Pemilu Paruh Waktu dan Data Inflasi AS, Dolar Menguat
Dolar akhirnya kembali menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), ketika hasil pemilihan paruh waktu AS sejauh ini menunjukkan kemenangan Partai Republik. Hal itu membuat investor fokus pada data inflasi yang akan datang.
Partai Republik membuat kemenangan moderat di pemilihan paruh waktu, tetapi Demokrat tampil lebih baik dari yang diperkirakan.
Menurut Analis Pasar Senior Convera, Joe Manimbo, di Washington, pertunjukan yang lebih kuat oleh Partai Republik mungkin telah mendukung gagasan dukungan fiskal yang lebih sedikit dan berpotensi puncak yang lebih rendah dalam suku bunga The Fed, yang akan membuat dolar menjadi negatif.
“Pasar sekarang dalam proses membalik halaman politik dan bersiap untuk laporan inflasi besok,” kata Manimbo dilansir Antara, Kamis, 10 November 2022.
Investor juga menunggu data Indeks Harga Konsumen AS yang akan berpengaruh terhadap kebijakan Federal Reserve (Fed) untuk terus menaikkan suku bunga hingga tahun depan dalam upaya untuk mengurangi inflasi, atau apakah mereka mungkin dapat mengurangi pengetatan kebijakan.
Euro melemah 0,7 persen terhadap dolar. Sedangkan greenback naik 0,7 persen terhadap yen. Namun prospek dolar masih kurang dari cerah.
“Meskipun dolar hari ini melonjak lebih tinggi, tren yang lebih luas tetap lemah dan kami masih merasa siklus bullish dolar semakin matang dan mata uang tersebut rentan terhadap lebih banyak pelemahan ke depan,” kata Kepala Strategi Mata Uang Scotiabank, Shaun Osborne.
Poundsterling juga turun 1,73 persen terhadap dolar menjadi 1,1337 dolar, karena investor resah atas ketidakmampuan mata uang untuk menembus level 1,16 dolar sehari sebelumnya.
Sumber : medcom.id
Gambar : Indoposco