Imbal Hasil Obligasi Jerman Bikin Euro Semakin Perkasa, Apa Kabar Dolar AS?
Dolar AS tergelincir pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena kenaikan imbal hasil obligasi Jerman memperkuat euro. Namun rilis dari indeks harga konsumen (IHK) pekan ini kemungkinan dapat membalikkan penurunan mata uang.
Pasar sedang menyaksikan pemilihan paruh waktu AS yang hasilnya mungkin akan mengantarkan era pemerintahan yang terpecah di Washington.
Namun, Kepala Spekulasi Pasar di Bannockburn Global Forex, Marc Chandler mengatakan, kenaikan imbal hasil obligasi Jerman melemahkan dolar di tengah ekspektasi pengetatan Bank Sentral Eropa (ECB) lebih lanjut, yang memangkas spread dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Imbal hasil pada obligasi Jerman dua tahun naik menjadi 2,196 persen, kenaikan 25 basis poin dari seminggu yang lalu.
“Saya mengesampingkan pemilu. Untuk kebijakan moneter dan fiskal, saya kira tidak ada banyak perbedaan,” katanya melansir Antara, Rabu, 9 November 2022.
“Apa yang saya fokuskan hari ini adalah langkah besar dalam obligasi Jerman dua tahun. Ini bukan tentang Fed, ini tentang lebih banyak agresivitas dari ECB,” jelasnya.
Di sisi lain, data IHK yang akan diumumkan juga akan mempengaruhi gerak dolar, dengan para ekonom memperkirakan sedikit penurunan dalam angka inti bulanan dan tahunan masing-masing menjadi 0,5 persen dan 6,5 persen.
Adapun, posisi euro naik 0,48 persen menjadi 1,0067 dolar, sedangkan yen Jepang menguat 0,72 persen terhadap dolar di 145,57.
Sementara, yuan Tiongkok mengalami hari terbaiknya dalam dua tahun pada Jumat, 4 November 2022 dan telah menahan sebagian besar kenaikan tersebut sejak itu. Tetapi kembali sedikit pada Selasa, 8 November 2022 untuk diperdagangkan pada 7,2553 per dolar.
Sedangkan untuk bitcoin turun 11,48 persen menjadi USD18.227 setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak November 2020.
Sumber : medcom.id
Gambar : Pikiran Rakyat