Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Imbau Kantor Terapkan WFH untuk Karyawan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau agar warga bisa bekerja dari rumah atau work from home (WFH) ketika terjadi cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan imbauan tersebut merupakan arahan dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono beberapa waktu lalu.
“Sebelumnya Pak Pj juga sempat melontarkan ide kan, kalau cuaca ekstrem, mungkin warga jakarta bisa diimbau WFH,” kata Isnawa saat dihubungi, Senin (7/11).
Isnawa menjelaskan Heru menyampaikan hal tersebut agar warga tidak terkena dampak banjir seperti kemacetan lalu lintas. Selain itu, imbauan tersebut juga agar warga tetap bisa beraktivitas dengan nyaman.
Ia menyebut selama ini BPBD juga telah mengirimkan peringatan dini kepada masyarakat apabila ada potensi cuaca ekstrem di Jakarta. Menurutnya informasi dan peringatan dini itu juga bisa menjadi acuan warga dalam mengambil keputusan.
“Warga itu harusnya bisa memperhitungkan risiko, aku harus keluar apa enggak. Entar kalau sampai sore, kejadian macet total, pulang susah,” ujar Isnawa.
“Mungkin bagi kantor-kantor, gedung-gedung, apabila bisa dalam cuaca yang kurang bersahabat ini, kan juga mengurangi risiko bencana, pohon tumbang, angin kencang,” tuturnya menambahkan.
Isnawa mengatakan imbauan itu seharusnya bukan sekadar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pihak kantor juga harus bisa mengambil langkah tepat bagi karyawannya selama cuaca ekstrem di Jakarta.
“Imbauan itu mungkin sebetulnya tidak hanya dari pemerintah, tapi pemilik-pemilik gedung pun bisa untuk melakukan hal yang sama,” paparnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi hujan bakal turun di sebagian besar wilayah mulai siang ini, Senin (7/11).
Cuaca ekstrem sempat terjadi pada Oktober terutama dipicu oleh kombinasi fenomena atmosfer berupa Gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO). Sempat mereda, hujan diprediksi kembali bakal turun merata dan mencapai puncaknya pada Januari-Februari 2023.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia