Rupiah Keok Nyaris Sentuh Rp15.650 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.649 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (2/11) pagi. Mata uang Garuda melemah 22 poin atau minus 0,14 persen dibandingkan posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia tampak menguat. Tercatat baht Thailand menguat 0,46 persen, yen Jepang menguat 0,6 persen, dan dolar Singapura menguat 0,17 persen.
Lalu, yuan China dan rupee India masing-masing menguat 0,05 persen dan 0,08 persen. Sedang, won Korea Selatan melemah 0,04 persen, peso Filipina minus 0,06 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Sementara itu, mata uang utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,21 persen, franc Swiss 0,07 persen, dan euro Eropa 0,1 persen, dolar Kanada 0,15 persen, dan dolar Australia menguat 0,11 persen.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah akan menguat terhadap dolar AS pada hari ini.
Penguatan rupiah ditopang oleh indeks dolar AS yang mulai melemah dan yield obligasi AS tenor 10 tahun yang menurun pagi ini.
“Ini mungkin bisa membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Tapi penguatan mungkin tidak besar,” tutur Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan spekulasi bank sentral AS (The Fed) yang akan mengerem kenaikan suku bunga acuan memicu pelemahan dolar AS dan pelaku pasar masuk ke aset berisiko.
Ariston menambahkan data inflasi Indonesia Oktober yang melambat dibandingkan bulan sebelumnya, juga bisa membantu penguatan rupiah hari ini.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.560 sampai Rp15.630 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Investasi Kontan