Hantu Resesi Datang, Dolar Naik Tajam Jelang Data AS
Dolar AS naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menguat untuk sesi kedua berturut-turut. Investor bertaruh untuk laporan penggajian nonpertanian (NFP) AS yang kuat yang akan menjaga Federal Reserve pada jalur pengetatan agresif dalam beberapa waktu.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, melonjak lebih dari satu persen menjadi 112,22 dan naik sekitar 17 persen untuk sejauh tahun ini.
“Dolar menguat lagi karena saham merosot dan kekhawatiran resesi memukul mata uang Eropa,” kata Analis Pasar Senior, di perusahaan pembayaran Convera Joe Manimbo, dikutip dari Antara, Jumat, 7 Oktober 2022.
“Kenaikan dolar juga mencerminkan pasar bertaruh pada laporan pekerjaan solid lainnya yang memperkuat jalur suku bunga hawkish Fed.” jelas dia.
Data penggajian nonpertanian AS untuk September akan dirilis pada Jumat waktu setempat, dengan para ekonom memperkirakan angka utama 250 ribu pekerjaan baru, dibandingkan dengan 315 ribu pada Agustus.
Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan suku bunga Fed kemungkinan menuju 4,5 hingga 4,75 persen pada musim semi 2023 karena Fed meningkatkan biaya pinjaman untuk menurunkan inflasi yang terlalu tinggi.
Mata uang euro melemah 0,9 persen terhadap dolar pada 0,9794 dolar AS, sebelumnya jatuh setelah rilis risalah Bank Sentral Eropa dari pertemuan bulan lalu yang menunjukkan pembuat kebijakan khawatir inflasi bisa terjebak pada tingkat yang sangat tinggi.
Secara terpisah, sebuah sumber mengatakan pemerintah Jerman memperkirakan ekonomi terbesar Eropa itu akan tergelincir ke dalam resesi tahun depan, mengalami kontraksi 0,4 persen karena krisis energi.
Sterling merosot 1,5 persen terhadap dolar pada 1,1151 dolar. Euro juga menguat terhadap poundsterling, naik 0,7 persen pada 87,83 pence.
Terhadap yen, dolar AS naik 0,3 persen menjadi 145,05. Yen mencapai tertinggi sesi 145,135, tidak jauh dari puncak 24 tahun 145,90 yen yang disentuh pada 22 September, yang memicu intervensi pembelian yen dari otoritas Jepang. Sedangkan terhadap franc Swiss, dolar menguat 0,8 persen menjadi 0,9906 franc.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang naik baru-baru ini telah membantu mendorong greenback lebih tinggi, naik sekitar 6 basis poin menjadi 3,8175 persen.
Sumber : medcom.id
Gambar : Suara.com