Imbal Hasil AS Turun, Rupiah Menguat ke Rp15.283 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.283 per dolar AS pada Selasa (4/10) sore. Mata uang Garuda menguat 20 poin atau 0,13 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,13 persen, baht Thailand melemah 0,22 persen, peso Filipina menguat 0,11 persen, won Korea Selatan menguat 0,56 persen, dan yuan China menguat 0,13 persen
Dolar Singapura juga menguat 0,04 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,06 persen, poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, dan franc Swiss melemah 0,10 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,21 persen, dan dolar Kanada melemah 0,12 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah bakal bergerak menguat di perdagangan pagi ini yang ditopang oleh turunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).
“Rupiah diperkirakan menguat oleh melemahnya dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi AS oleh data manufaktur ISM AS yang sangat buruk,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Kondisi tersebut dinilai memicu ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang tidak akan seagresif sebelumnya.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp15.200 per dolar AS – Rp15.300 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kontan