Mecimapro Buka Suara Soal Tudingan Fans SEVENTEEN

Mecimapro buka suara atas tudingan penyelewengan penjualan tiket konser SEVENTEEN bertajuk Be the Sun yang digelar di ICE BSD, Banten, pada 24-25 September lalu.

Melalui perwakilannya, Mecimapro menerangkan tengah mempersiapkan pernyataan resmi terkait dugaan yang dilayangkan oleh fans saat konser berlangsung.

“Kami sedang mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan yang dikirimkan. Mohon untuk menunggu update lebih lanjut dari kami,” tulis Mecimapro melalui surel yang diterima oleh CNNIndonesia.com, Senin (26/9) malam.

Dalam kesempatan yang terpisah kepada detikcom, Mecimapro membantah adanya penggunaan tiket palsu sebagai akses masuk ke konser itu.

Pihak promotor itu menyarankan kepada para penonton konser tersebut untuk mengirimkan bukti jika memang ditemukan adanya penyelewengan tiket.

Selain itu, mereka menegaskan tidak ada yang bisa masuk area konser jika penonton tidak memegang tiket konser resmi.

“Tiket palsu tidak ada yang bisa masuk. Kalau benar ada kejadian tersebut, silakan kirimkan bukti ke Mecima. Kalau memang ada buktinya, bisa kontak ke mecimapro.com. Kalau terbukti, kami akan menghubungi yang bersangkutan,” jelas Mecimapro seperti dilansir melalui detikcom.

“Pihak tiket.com juga sudah mengatakan bahwa jika barcode tidak terdaftar, maka tidak bisa masuk,” lanjut Mecimapro dalam keteranganya.

Biaya Konser BTS Dianggap Tak Masuk Akal, HYBE Beri Klarifikasi
Selain itu, Mecimapro juga telah membantah adanya penyelewengan dengan menggunakan calo untuk penjualan tiket konser SEVENTEEN.

Promotor itu menjelaskan bahwa mereka sudah melakukan beberapa antisipasi untuk meminimalisir adanya calo sehingga fans SEVENTEEN bisa mendapatkan tiket konser.

Lebih lanjut, pihak Mecimapro juga menjanjikan akan merilis pernyataan resmi untuk mengklarifikasi persoalan ini. Mereka juga melihat kritikan yang didapat dari fans sebagai dasar perbaikan untuk konser-konser lain ke depannya.

“Kita akan mengeluarkan klarifikasi sendiri juga bahwa apa yang kita sampaikan adalah fakta. Kalau fans tidak percaya, kami hanya bisa menjelaskan. Tapi kita sudah mencoba yang terbaik, kritik yang baik dan membangun pasti akan kami baca dan kami jadikan dasar untuk perbaikan ke depan,” ujar perwakilan Mecimapro.

Mecimapro bertanya-tanya alasan hanya dugaan kasus dugaan penyelewengan tiket yang disorot oleh para fans SEVENTEEN. Padahal, kata mereka, ada hal-hal positif dan perbaikan yang dilakukan.

“Seperti contohnya kemarin kita juga memperhatikan untuk mereka yang disable, ada area khusus dan disediakan tangga khusus bagi disable untuk bisa ke area tribun. Selain itu, di area standing, karena cukup banyak orang dan panas, mereka juga berdiri lama, security kita rajin membagikan minum selama acara,” ujar Mecimapro.

“Kenapa hal-hal tersebut tidak pernah diperhatikan? Bukannya mau dipuji, tetapi kita selalu mencoba yang terbaik untuk fans. Kita senang dengan antusiasme fans. Pasti masih banyak kekurangannya, terutama mengenai ticketing,” kata mereka.

Meski demikian, Mecimapro berjanji untuk memperbaiki penyelenggaran konser ke depannya, terutama jika SEVENTEEN kembali konser di Indonesia.

“Kalau ada konser SEVENTEEN lagi ke depannya, akan kami jadikan untuk perbaikan selanjutnya. Kita usaha tiket lebih banyak dan venue lebih besar. Kita minta maaf kalau masih ada kekurangan,” pungkas Mecimapro.

Sebelumnya, para penggemar SEVENTEEN Indonesia menduga adanya penyelewengan terhadap penjualan tiket konser Be The Sun Jakarta yang digelar di ICE BSD.

Salah satu penggemar menaruh kecurigaannya ketika situs tiket.com sebagai platform penjualan tiket resmi membatalkan tiket penonton secara sepihak pada Agustus lalu.

Kemudian, saat hari penyelenggaraan konser, terdapat jumlah calo yang banyak dan menjual tiket dengan jumlah yang tidak sedikit. Harga tiket yang dijual calo pun terlampau tinggi dari harga tiket aslinya.

Di hari kedua konser, salah satu fans meminta keterangan salah seorang calo yang menjual tiket konser SEVENTEEN. Calo itu mengaku mendapatkan tiket dari pihak panitia dan hanya menjadi perantara dari penjual tiket untuk menjual tiket dengan harga yang ditetapkan promotor.

Selain itu, fans juga menduga ada beberapa penonton diduga bisa memasuki area konser menggunakan “orang dalam”.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Pikiran-Rakyat

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *