10 Warga Asing, Termasuk dari AS-Inggris Dibebaskan oleh Rusia
Rusia pada Rabu 21 September 2022 membebaskan 10 tawanan perang asing yang ditangkap di Ukraina. Bebasnya warga asing itu terjadi setelah mediasi oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
“Para tahanan yang dibebaskan adalah warga negara Amerika Serikat (AS), Inggris, Kroasia, Maroko dan Swedia,” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, seperti dikutip AFP, Kamis 22 September 2022.
“Sebuah pesawat yang membawa para tahanan mendarat di kerajaan. Otoritas Arab Saudi yang relevan menerima dan memindahkan mereka dari Rusia ke kerajaan dan memfasilitasi prosedur untuk negara masing-masing,” kata pernyataan itu.
Kementerian tidak mengidentifikasi para tahanan. Seorang pejabat Arab Saudi mengatakan mereka adalah lima warga Inggris, dua orang Amerika, seorang Kroasia, seorang Maroko, dan seorang berkebangsaan Swedia.
Perdana Menteri Inggris Liz Truss memuji pembebasan warga negara Inggris di Twitter sebagai “berita yang sangat disambut baik” setelah “berbulan-bulan ketidakpastian dan penderitaan bagi mereka dan keluarga mereka.”
Anggota parlemen Inggris Robert Jenrick mengatakan, Aiden Aslin termasuk di antara mereka yang dibebaskan. Dia ditangkap awal tahun ini kemudian dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk (DPR), salah satu proksi Rusia di Ukraina timur.
Rusia juga membebaskan warga negara AS Alexander Drueke, 39, dan Andy Huynh, 27.
Pasangan itu, keduanya dari Alabama, ditangkap pada Juni saat bertempur di Ukraina timur di mana mereka pergi untuk mendukung pasukan Ukraina yang melawan invasi Rusia.
Sejumlah besar warga asing telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk berperang sejak invasi Rusia pada 24 Februari. Beberapa dari mereka telah ditangkap oleh pasukan Rusia, bersama dengan orang asing lainnya di negara itu yang mengatakan bahwa mereka bukan pejuang.
Tidak dapat segera dipastikan apakah kelompok yang dibebaskan itu termasuk warga Inggris Shaun Pinner dan Brahim Saadoun kelahiran Maroko yang juga ditangkap dan dijatuhi hukuman mati di Donetsk.
Adapun Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menegaskan, seorang warga negara Swedia, ditangkap di kota pelabuhan Mariupol dan menghadapi kemungkinan hukuman mati berdasarkan undang-undang DPR, termasuk di antara mereka yang dibebaskan.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa warga Swedia yang pada Mei ditahan oleh pasukan Rusia bebas dan sedang dalam perjalanan ke Swedia,” kata Linde kepada kantor berita Swedia TT di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
Pangeran Mohammed bin Salman telah mempertahankan hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk dalam kerangka kelompok produsen minyak OPEC+, meskipun ada tekanan berat dari Washington, sekutu tradisional Riyadh, untuk mengisolasi Rusia.
Baik pasukan Ukraina dan Rusia telah menangkap ratusan pejuang musuh sejak awal konflik, dengan beberapa pertukaran tahanan telah terjadi.
Kepala misi hak asasi manusia PBB di Ukraina mengatakan awal bulan ini bahwa Rusia tidak mengizinkan akses ke tawanan perang. Dia menambahkan bahwa PBB memiliki bukti bahwa beberapa telah menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Rusia menyangkal penyiksaan atau bentuk penganiayaan lainnya terhadap tawanan perang.
Sumber : medcom.id
Gambar : Sindonews