The Fed Diramal Kembali Naikkan Suku Bunga Besar di Bulan Ini

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller memperkirakan ada kenaikan suku bunga cukup besar di akhir bulan ini. Selain itu, ia juga meminta agar para pembuat kebijakan di bank sentral Amerika Serikat (AS) harus berhenti mencoba menebak masa depan dan tetap berpegang pada apa yang dikatakan data.

“Menantikan pertemuan kami berikutnya, saya mendukung peningkatan signifikan (suku bunga acuan) lainnya dalam tingkat kebijakan,” kata Waller, dilansir dari CNBC International, Senin, 19 September 2022.

“Tapi, melihat lebih jauh, saya tidak bisa memberitahu Anda tentang jalur kebijakan yang tepat. Kisaran puncak dan seberapa cepat kita akan bergerak ke sana akan bergantung pada data yang akan kita terima tentang ekonomi,” tambahnya.

Komentar itu mirip dengan pernyataan terbaru dari Ketua The Fed Jerome Powell, Wakil Ketua Lael Brainard, dan lainnya, yang mengatakan mereka tegas dalam upaya menurunkan inflasi. Sedangkan pasar memperkirakan bank sentral menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen poin, yang akan menjadi langkah ketiga berturut-turut sebesar itu.

Selain itu, kenaikan tersebut merupakan laju pengetatan moneter tercepat sejak The Fed mulai menggunakan suku bunga acuan sebagai alat kebijakan utamanya di awal 1990-an. Sementara Waller tidak berkomitmen untuk kenaikan tertentu dan komentarnya sebagian besar bernada hawkish yang mengindikasikan dia akan mendukung pergerakan 0,75 poin.

“Berdasarkan semua data yang kami terima sejak pertemuan terakhir FOMC, saya yakin keputusan kebijakan pada pertemuan kami berikutnya akan langsung. Karena pasar tenaga kerja yang kuat, saat ini tidak ada trade off antara pekerjaan Fed dan tujuan inflasi. Jadi kami akan terus memerangi inflasi secara agresif,” ucapnya.

Jika The Fed menerapkan kenaikan tiga perempat poin, itu akan membuat suku bunga acuan berada di kisaran 3-3,25 persen. Waller mengatakan jika inflasi tidak mereda sepanjang sisa tahun ini, The Fed mungkin harus mengambil suku bunga jauh di atas empat persen.

Lebih lanjut, dia menyarankan The Fed menjauh dari praktiknya dalam memberikan panduan ke depan tentang apa yang akan terjadi di masa depan dan faktor-faktor yang akan berperan untuk menentukan langkah-langkah itu.

“Saya percaya panduan ke depan menjadi kurang berguna pada tahap siklus pengetatan ini. Keputusan masa depan tentang ukuran kenaikan tarif tambahan dan tujuan suku bunga kebijakan dalam siklus ini harus semata-mata ditentukan oleh data yang masuk dan implikasinya terhadap kegiatan ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi,” pungkasnya.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Harga.News

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *