Isu Kenaikan Bunga Acuan Bank Sentral AS Bayangi IHSG di Awal Pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Senin (19/9) ini.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan pelemahan terjadi karena indeks saham masih dibayangi kekhawatiran pasar terhadap kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang disinyalir bakal menaikkan suku bunga acuan.
“Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran akan potensi kenaikan suku bunga The Fed mencapai 100 bps di September ini,” ujar Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.
Karena sentimen itu, ia memperkirakan indeks saham bergerak dalam rentang support 7.072 dan resistance 7.344.
Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya pun memprediksi IHSG tertekan hari ini.
Meski demikian, menurutnya dalam jangka panjang indeks saham masih terlihat berada dalam jalur uptrend. Karenanya, pelemahan ini bisa dimanfaatkan untuk akumulasi pembelian.
“Momen tekanan dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” katanya.
William memproyeksi pasar saham bergerak dalam rentang support 7.123 dan resistance 7.278 hari ini. William merekomendasikan sejumlah saham, yakni GGRM, HMSP, TLKM, JSMR, WTON, TBIG, UNVR, ICBP, dan BBCA.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 136,73 poin atau minus 1,87 persen ke level 7.168 pada perdagangan Jumat (16/9) kemarin.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp26,38 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 39,14 miliar saham.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Market Bisnis