Panasnya Inflasi AS Gerus Harga Minyak Dunia
Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), didorong oleh laporan inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih panas dari perkiraan. Kondisi itu membuat The Fed bakal melanjutkan menaikkan suku bunga guna mendinginkan inflasi tersebut.
Mengutip Xinhua, Rabu, 14 September 2022, West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober turun 47 sen atau 0,5 persen menjadi USD87,31 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman November kehilangan 83 sen atau 0,9 persen menjadi USD93,17 per barel di London ICE Futures Exchange.
Reaksi pasar di atas muncul karena inflasi AS yang tinggi meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga besar lainnya dari Federal Reserve, yang dapat menurunkan permintaan energi. Hal tersebut pada akhirnya bisa berdampak terhadap pergerakan ekonomi di Negeri Paman Sam.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, yang melacak sebagian besar barang dan jasa, naik 0,1 persen bulan ke bulan dan 8,3 persen tahun ke tahun pada Agustus. Tidak termasuk biaya makanan dan energi yang mudah berubah, IHK naik 0,6 persen dari Juli dan 6,3 persen dari bulan yang sama pada 2021.
Indeks yang lebih tinggi dari yang diperkirakan mendorong dolar AS lebih kuat dan memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve (Fed) dalam upaya untuk mengekang inflasi yang kian panas.
The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin dalam empat kenaikan sejak Maret, dengan dua kali kenaikan 75 basis poin berturut-turut pada Juni dan Juli. Pedagang pasar uang memperkirakan kenaikan 75 basis poin ketiga ketika bank sentral bertemu pada 21 September untuk memutuskan suku bunga.
Sumber : medcom.id
Gambar : Harian Haluan